Guru Berkarya

CORE Mampu Tingkatkan Kualitas Proses Pembelajaran Jenjang SD

Dunia pendidikan memiliki peran sangat penting dalam peningkatan sumber daya manusia atau SDM yang tangguh disegala bidang.

Editor: galih permadi
IST
Sri Juwati Maret Marini, S.Pd.SD., SD Negeri 01 Bulakpelem Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan 

Oleh: Sri Juwati Maret Marini, S.Pd.SD., SD Negeri 01 Bulakpelem Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan

Dunia pendidikan memiliki peran sangat penting dalam peningkatan sumber daya manusia atau SDM yang tangguh disegala bidang. Peranan dunia pendidikan untuk peningkatan diimplementasikan dalam sebuah kegiatan pendidikan yaitu proses pembelajaran. Proses pembelajaran menjadi unsur terpenting dalam mengelola SDM menjadi berkualitas. Kualitas SDM memberikan dampak yang serius bagi dunia pendidikan. Output SDM yang rendah, tidak  mempengaruhi kualitas pendidikan. Pembentukan pondasi pendidikan terhadap SDM harus didesain sejak dini termasuk melalui jenjang pendidikan dasar.

Pendidikan memiliki makna suatu proses tiap individu sebagai pengembangan diri untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan. Proses mengembangkan diri bagi anak didik dalam lembaga pendidikan melalui pendidikan karakter yang akan menstimulan anak didik untuk lebih kreatif dan inovatif. Proses pengembangan itu dapat dilakukan oleh pendidik dalam lembaga pendidikan atau sekolah melalui penyajian proses pembelajaran yang menarik termasuk yang diberikan di SD Negeri 01 Bulakpelem Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan. Proses pembelajaran secara klasikal secara fakta masih banyak ditemukan di beberapa sekolah. Proses tersebut secara tidak langsung akan membuat kreativitas anak didik sirna. Proses mengeksplorasi dan mengeksploitasi isi pikiran anak didik sendiri akan sangat terhambat, ketika ruang kreatif tertutup. Pada proses pembelajaran, anak didik cenderung bersikap mengikuti alur yang di sajikan oleh guru dihadapannya tanpa adanya kesempatan merespon balik kepada guru. Sikap diam dan pasif yang ditunjukkan oleh anak didik disebabkan pola pembelajaran hanya satu arah. Guru masih memposisikan diri sebagai bahan dan sumber pembelajaran. Kualitas pembelajaran lambat laun akan terdampak dan mengalami penurunan.

Selain berdampak terhadap rendahnya motivasi dalam pembelajaran, anak didik juga akan mengalami kesulitan dalam memahami materi  pembelajaran. Penyajian model pembelajaran yang menarik dan menggembirakanharus ditampilkan oleh guru untuk anak didiknya. Model pembelajaran yang melibatkan anak didik untuk mengungkapkan ekspresinya dalam mengembangkan pemahaman terhadap materi pembelajaran. Salah satu model pembelajaran tersebut adalah CORE. Pada pemanfaatan model pembelajaran CORE, Anak didik dipancing dan di gali untuk memperdalam pengetahuan yang telah didapat. Manfaata dari model CORE adalah pengembangan pengetahuan anak didik untuk menghadapi permasalahan yang disajikan dengan berbagai tipe, melatih anak didik untuk berpikir lebih alam dan mengembangkan daya kreativitasnya. Model pembelajaran CORE (Connecting, Organizing, Reflecting dan Extending) adalah model pembelajaran yang menekankan kemampuan berfikir anak didik untuk menghubungkan, mengorganisasikan, mendalami, mengelola dan mengembangkan informasi yang didapat. Rohmansyah (2014: 153) menjelaskan bahwa model pembelajaran CORE adalah model pembelajaran menggunakan metode diskusi yang dapat mempengaruhi perkembangan pengetahuan dan berpikir reflektif dengan melibatkan siswa yang memiliki empat tahapan, yaitu Connecting, Organizing, Reflecting, dan Extending. Penerapan model ini di  SD Negeri 01 Bulakpelem Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan dilakukan secara sederhana menyesuaikan jenjang pendidikan dasar. Model ini diaplikasikan pada kelas bawah yaitu kelas satu materi tentang Teman Baru. langkah pelaksanaan proses pembelajaran dengan model ini yaitu guru mempersiapkan materi pembelajaran yang akan disampaikan. Informasi baru dan informasi lama serta pengkoneksian antar konsep dilakukan oleh guru. Guru selanjutnya mengorganisasikan ide-ide untuk memahami materi. Guru mulai mereflecting kegiatan dengan memikirkan kembali, mendalami, dan menggali informasi yang sudah diperoleh secara sederhana dan sesuai. Pada kegiatan terakhir, guru melakukan pembelajaran dengan Extending yaitu mengembangkan, memperluas, menggunakan dan menemukan kesimpulan yang tepat tanpa berbagai tuntutan yang besar. Peningkatan motivasi anak didik dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan sangat tinggi setelah memanfaatkan model CORE. Anak didik merasa behagia melakukan pembelajaran dengan model ini.

  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved