Berita Internasional
Harga Telur Melonjak 190 Persen, Warga Selandia Baru Kini Pilih Pelihara Induk Ayam di Rumah
Warga Selandia Baru memilih untuk memelihara induk ayam di tengah lonjakan harga telur di sejumlah negara.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Harga telur ayam di sejumlah negara melonjak signifikan dalam kurun waktu satu tahun terakhir di Selandia Baru.
Hal itu merupakan imbas dari lonjakan kasus flu burung serta perang Rusia dan Ukraina yang membuat harga pakan ternak meningkat.
Masyarakat pun harus memutar otak untuk memenuhi kebutuhan telur ayam mereka.
Seperti yang terjadi di Selandia Baru, negara dengan tingkat konsumsi telur per orang lebih banyak dibanding kebanyakan negara.
Baca juga: Harga Telur Ayam di Kabupaten Semarang Kembali Melonjak, Diduga Bukan Dipicu Pengurangan Produksi
Akibat dari lonjakan harga telur, sejumlah masyarakat Selandia Baru memilih untuk membeli induk ayam untuk dipelihara sendiri.
Dilansir dari CNN, salah satu situs lelang lokal bernama Trade Me menyatakan, pencarian induk ayam melonjak 190 persen dalam kurun waktu satu bulan terakhir.
Ini juga diikuti oleh peningkatan pencarian perlengkapan perawatan ayam.
"Sejak awal Januari kami melihat lebih dari 65.000 pencarian untuk ayam dan berbagai peralatan terkait ayam, seperti tempat makan, kandang, dan pakan," ujar Juru Bicara Trade Me, Millie Silvester, dilansir dari CNN, Minggu (22/1/2023).
Lonjakan harga yang diikuti kekurangan pasokan telur ayam bukan hanya menyulitkan masyarakat, tapi juga pelaku usaha yang berkaitan dengan industri makanan.
Maklum saja, telur ayam merupakan salah satu komponen dasar dalam produk atau makanan.
"Semua masyarakat sekarang berusaha untuk membeli ayam untuk rumah karena mereka tidak bisa mendapatkan telur," ujar pemilik toko roti, Ron Van Til.
Dengan kondisi saat ini, Ron bilang mengatakan kakaknya berhasil menjual empat induk ayam melalui situs lelang.
Baca juga: Pekan Lalu Rp 20 Ribu, Harga Telur Ayam di Tegal Kini Rp 27 ribu per Kilogram
Bahkan, ayam tersebut dijual dengan harga yang jauh lebih tinggi dari biasanya.
Sebagai informasi, selain kenaikan harga pakan dan kasus flu burung yang tengah merebak, lonjakan harga dan kelangkaan telur ayam di Selandia Baru terjadi akibat peraturan yang mulai berlaku pada 1 Januari 2023.
Aturan ini melarang produksi telur dari tempat konvensional atau kandang yang berhimpitan. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Harga Telur Melonjak, Warga Selandia Baru Pilih Pelihara Ayam demi Amankan Kebutuhan"
80 Ton Kurma dan Puluhan Ribu Al Qur’an dari Raja Salman, Telah Didistribusikan ke Rakyat Indonesia |
![]() |
---|
137 Daftar Negara Terbahagia di Dunia, Israel Nomor 4, Indonesia Nomor Berapa? |
![]() |
---|
2 Kapal Nelayan Indonesia Ditangkap Setelah Masuk Tanpa Izin ke Perairan Malaysia |
![]() |
---|
Tenteng Senapan Serbu dan Pistol, Wanita Pelaku Penembakan di SD Amerika Tewaskan 3 Siswa dan 3 Staf |
![]() |
---|
Negara Mana yang Paling Bahagia dan Tidak Bahagia di Dunia? Ini Daftarnya |
![]() |
---|