Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Transaksi ECommerce 2022 Mencapai Rp 489 Triliun, Tahun Ini Diprediksi Naik 12 Persen

Bank Indonesia (BI) mencatat total nilai transaksi e-commerce di sepanjang 2022 tak mencapai perkiraan BI yang sebesar Rp 489 triliun.

Editor: m nur huda
istimewa
Ilustrasi - Bank Indonesia (BI) mencatat total nilai transaksi e-commerce di sepanjang 2022 tak mencapai perkiraan BI yang sebesar Rp 489 triliun. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat total nilai transaksi e-commerce di sepanjang 2022 tak mencapai perkiraan BI yang sebesar Rp 489 triliun.

Deputi Gubernur BI, Doni P Joewono mengatakan, total nilai transaksi e-commerce sepanjang 2022 sebesar Rp 476,3 triliun, tumbuh 18,77 persen secara tahunan.

Menurut dia, ada tiga alasan kondisi itu. Pertama, meningkatnya transaksi offline seiring dengan mobilitas yang meningkat. "Pada saat mobilitas rendah, memang masyarakat belanja di e-commerce.

Jadi, saat mobilitas mulai meningkat, maka transaksi offline pun meningkat," ujarnya, kepada Kontan, akhir pekan lalu.

Kedua, Doni menyebut, tingginya biaya transaksi di e-commerce, dan ketiga yakni meningkatnya social commerce yang diduga menawarkan harga yang lebih miring dibandingkan dengan e-commerce.

"Penjualannya dilakukan di media sosial, seperti Whatsapp, Facebook, maupun Instagram," tuturnya.

BI memperkirakan total nilai transaksi e-commerce pada tahun 2023 akan sebesar Rp 533 triliun, atau tumbuh 12 persen secara tahunan. Pertumbuhan itupun melandai dari pertumbuhan yang tercatat pada tahun 2022 lalu.

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI, Teuku Riefky menyebut, pertumbuhan e-commerce memang akan mengalami fase perlambatan mulai tahun ini.

"Pertumbuhan akan tumbuh positif, tetapi melambat karena masyarakat mulai kembali ke pola pra-covid-19," ujarnya, kepada Kontan, Jumat (20/1).

Menurut dia, pertumbuhan penjualan e-commerce sudah pernah mencapai puncaknya, yaitu pada masa pandemi covid-19.

Belanja secara daring menjadi satu solusi masyarakat untuk mendapatkan kebutuhannya di tengah kuncitara.

Dengan normalisasi mobilitas, Riefky menyatakan, akan ada normalisasi pertumbuhan e-commerce juga. Terlebih, PPKM sudah ditiadakan di Indonesia.

Selain itu, ia juga melihat ini ada hubungannya dengan perlambatan daya beli masyarakat di 2023, seiring dengan ketidakpastian yang masih ada.

Adapun, berdasarkan data App Annie, perusahaan riset pasar aplikasi global, di sepanjang 2022, Shopee menjadi platform belanja online nomor satu di Indonesia, dengan jumlah total unduhan terbanyak baik di Google Play atau Apple Store.

Dari sisi pengguna aktif bulanan juga terbanyak. Selain Shopee, favorit pengguna di Indonesia adalah Tokopedia dan Lazada. (Kontan/Bidara Pink/tribun jateng cetak)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved