Berita Jakarta
BERITA LENGKAP : Demo Perangkat Desa Tuntut Gaji 13 hingga Tunjangan Anak-Istri
Aksi demonstrasi digelar oleh Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) di kawasan Gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat, Rabu (25/1).
Menurut dia, siltap yang didapatkan kepala desa maupun perangkat desa di sejumlah wilayah masih kurang dari ketetapan dalam PP tersebut.
"Di luar kabupaten di daerah masing-masing, perangkat ada yang menerima hanya Rp 900.000, ada yang menerima Rp 800.000 harus sama itu semestinya (dengan PP 11 tahun 2019)," jelas Suyadi.
Pembayaran tersebut, kata dia, harus dikirimkan langsung dari pemerintah pusat. Selama ini, kata Suyadi, siltap dimasukkan dalam alokasi dana desa.
"Penghasilan tetap kepala desa dan perangkat desa (harus) langsung dari pusat, dari APBN tanpa dicampur dengan anggaran-anggaran lain," sebutnya.
Terakhir, PPDI menuntut kesejahteraan perangkat desa yang purnatugas. Mereka mengaku tak mendapatkan pensiunan setelah menyelesaikan tugasnya. Oleh sebab itu, PPDI menuntut agar perangkat desa mendapatkan kejahteraan purnatugas.
Kades 'Sentil nama Jokowi' Digundul
DI sisi lain, Bupati Grobogan Sri Sumarni memotong rambut dua kades gondrong yang ada dalam video viral "sentil nama Jokowi", pada Selasa (24/1).
Keduanya yakni Kades Sambung, Kecamatan Godong Arif Sofianto yang menyebut nama Jokowi dan Kades Guyangan, Kecamatan Godong Suhadi yang cengegesan di video berdurasi 30 detik tersebut.
Sri Sumarni pun turun tangan sendiri memangkas rapi rambut kedua kades tersebut di ruang kerja Bupati Grobogan.
Menggunakan gunting, Sri Sumarni mencukur pendek rambut panjang bagian belakang kedua kades berwajah sangar itu.
Dengan momentum ini, Sri Sumarni pun berharap kejadian serupa tidak terulang. Sebab sejatinya, kades merupakan sosok pemimpin desa yang selazimnya bisa dijadikan suri tauladan.
"Rambut gondrong sebenarnya tidak ada hubungannya dengan kasus sentil Jokowi. Tapi, mungkin kurang rapi, makanya saya potong. Harapannya dalam melayani rakyat lebih baik," kata Sri Sumarni, di hadapan sejumlah kades lain.
Diketahui, kedua kades gondrong didampingi belasan kades yang tergabung dalam paguyuban kades se-Kabupaten Grobogan (Demang Manunggal) berinisiatif sowan Bupati Grobogan menyoal video heboh tersebut.
Kedatangan mereka untuk mengklarifikasi serta memohon permintaan maaf.
"Saya mewakili para kades menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas apa yang kami lakukan. Itu hanya guyonan dan bukan Pak Jokowi Presiden Indonesia yang saya sebut melainkan Pak Jokowi seorang RT teman baik saya," kata Kades Sambung, Kecamatan Godong Arif Sofianto, sembari menunduk.
Perangkat Desa tuntut jadi PNS
Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI)
Demo PPDI
tribun jateng
tribunjateng.com
Seusai Bupati Pati Sudewo Diperiksa KPK Terkait Suap Proyek Rel Kereta, Ini Fakta Terbarunya |
![]() |
---|
IHSG Hari Ini Naik ke 7.936,17, Saham PGEO dan MBMA Jadi Pendorong Utama |
![]() |
---|
Alasan PDIP Copot Bambang Pacul dari Ketua DPD Jawa Tengah, Ini Penjelasannya |
![]() |
---|
IHSG Hari Ini Ditutup Melemah, Apa Penyebabnya? |
![]() |
---|
Bahaya Asbes di Indonesia: Sengketa Hukum, Korban, dan Desakan Pelarangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.