Guru Berkarya

Metode Role Playing dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris

Metode pembelajaran Role Playing ini merupakan metode yang sangat menyenangkan.

Editor: galih permadi
Istimewa
Ridha Ayu Karisma Dewi, M.Pd. (Guru Bahasa Inggris SMP Muhammadiyah Plus Gunungpring) 

Metode Role Playing dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris

Ridha Ayu Karisma Dewi, M.Pd.
(Guru Bahasa Inggris SMP Muhammadiyah Plus Gunungpring)

Bahasa Inggris merupakan salah satu mata pelajaran wajib di Sekolah Menengah Pertama. Tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris adalah siswa mampu menguasai beberapa keterampilan. Keterampilan itu antara lain listening (mendengarkan), speaking (berbicara), reading (membaca), dan writing (menulis). Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang penting dan harus siswa kuasai untuk dapat berkomunikasi dengan Bahasa Inggris sebagaimana tujuan Bahasa adalah sebagai sarana untuk berkomunikasi. Menurut Burn dan Joyce (1997) Kemampuan berbicara adalah proses interaktif dalam membuat makna yang meliputi memproduksi, menerima, dan memproses informasi. Kemampuan berbicara merupakan suatu penggabungan secara sistematis untuk membentuk suatu kalimat yang bermakna. Kemampuan berbicara merupakan bagian dari kecakapan yang saat ini dibutuhkan. Sebagai Bahasa Internasional, Bahasa Inggris dapat digunakan untuk berkomunikasi secara global di seluruh dunia. Karena pentingnya kemampuan berbicara Bahasa Inggris, makas sejak dini, pendidikan Indonesia mengadakan pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah- sekolah. Kemampuan berbicara yang diharapkan dapat dicapai untuk siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dalam pembelajaran Bahasa Inggris meliputi kemampuan untuk bertanya, menjawab, menyatakan pendapat dan berkomentar. Selain itu Kemampuan berbicara yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa SMP adalah siswa dapat menggunakan Bahasa Inggris untuk berkomunikasi dalam konteks formal dan informal serta dapat berdiskusi dan menyampaikan keinginan atau perasaan.
Pada saat ini masih banyak ditemui siswa yang kemampuan berbicaranya masih belum ideal. Hal ini dapat kita lihat dengan adanya beberapa temuan, yakni banyaknya siswa yang enggan untuk berbicara dalam Bahasa Inggris. Permasalahan yang dihadapi siswa meliputi permasalaha kebahasaan (linguistic) dan non kebahasaan (non linguistic). Permasalahan kebahasaan meliputi kurangnya pengetahuan siswa dalam memahami indikator Bahasa yaitu pengucapakan kata yang belum tepat, vocabulary yang masih sedikit, dan struktur kalimat yang belum dikuasai. Permasalahan non kebahasaan yang siswa alami yaitu kurangnya motivasi belajar, kurangnya rasa percaya diri, rasa takut salah untuk menyusun kalimat dengan tepat, lingkungan yang tidak mendukung, kurangnya waktu untuk berlatih berbicara dalam Bahasa inggris . Kedua permasalahan baik kebahasaan maupun non kebahasaan tersebut saling berkaitan dan mempengaruhi kemampuan berbicara siswa.
Melalui motode Role Playing (bermain peran) siswa akan diarahkan untuk meniru atau memainkan suatu peran tertentu dengan menggunakan Bahasa Inggris. Role playing menurut Hamdani (2011) adalah salah satu usaha siswa dalam menguasai bahan pengajaran dengan bentuk pengembangan imajinasi dan penghayatan. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankan sebagai suatu tokoh tertentu atau benda tidak hidup. Permainan ini umumnya dilakukan oleh lebih dari satu orang. Dengan metode ini siswa diharapkan akan dapat aktif berbicara dalam Bahasa Inggris, mendapatkan pengalaman belajar serta dapat mencoba mengintepretasikan suatu kejadian sehingga diharapkan siswa dapat fasih dalam mengembangkan kemampuan berbicaranya. Keunggulan metode ini antara lain, siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh dan metode ini sangat menarik untuk siswa sehingga dapat meningkatkan antusias siswa dalam pembelajaran. Metode Role Playing merupakan salah satu solusi bagi permasalahan kurangnya kemampuan berbicara siswa di tingkat Sekolah Menengah Pertama. Dengan memerankan suatu peran, siswa dapat berkomukasi dengan penuh percaya diri memacu kreativitas mereka dalam mendalami karakter yang mereka perankan.

Metode pembelajaran Role Playing ini merupakan metode yang sangat menyenangkan. Hal ini dikarenakan, siswa tidak hanya terpaku mengerjakan soal latihan di buku tugas semata seperti yang biasa mereka lakukan di pembejaran, akan tetapi mereka praktik menggunakan Bahasa Inggris menjadi media berbicara dan tampil di depan teman-teman mereka. Metode seperti ini layak untuk terus diaplikasikan sehingga siswa akan termotivasi belajar Bahasa Inggris. (*)

  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved