Cak Imin Incar Momen Ramadan untuk Kampanye
Alasan para ulama dalam Ijtima Ulama Nusantara PKB membatasi deklarasi capres-cawapres sebelum bulan Ramadan adalah untuk curi start kampanye.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar alias Cak Imin diminta para kiai dan ulama segera mendeklarasikan calon presiden maupun calon wakil presiden (capres-cawapres) sebelum bulan Ramadan.
Hal itu sesuai dengan keputusan Ijtima Ulama Nusantara. Menurut Cak Imin, alasan para ulama membatasi deklarasi capres maupun cawapres sebelum bulan Ramadan karena segera curi start kampanye.
"Kiai-kiai kan membatasi kami bukan untuk apa-apa, membatasi supaya start kampanyenya itu kalau bisa paling akhir sebelum bulan Ramadan," katanya, saat ditemui dalam acara sarasehan nasional satu abad Nahdlatul Ulama (NU), di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Senin (30/1).
Cak Imin menyebut, bulan Ramadan merupakan waktu yang efektif untuk berkampanye capres-cawapres. Karena itu, para ulama meminta Cak Imin segera deklarasi capres dan cawapres bersama PKB dan Gerindra.
"Karena di bulan Ramadan itu nanti adalah bulan-bulan di mana sangat efektif untuk berkampanye. Sehingga kami berharap sudah ada keputusan siapa capres siapa cawapres itu, para kiai berharap sebelum Ramadan," tukasnya.
Sebelumnya, Ijtima Ulama Nusantara yang digelar pada 13-14 Januari 2023 menghasilkan sembilan rekomendasi, satu di antaranya mendukung Cak Imin maju dalam pilpres 2024. Selain itu juga merekomendasikan deklarasi capres-cawapres dilakukan sebelum Ramadan.
Seperti diketahui, PKB telah bergabung dengan Partai Gerindra membentuk koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR). Koalisi yang dibentuk telah memutuskan penentuan capres-cawapres dilakukan kedua ketua umum parpol.
Meski demikian Cak Imin tak mau terburu-buru untuk melakukan deklarasi calon presiden maupun calon wakil presiden dari koalisi Gerindra dan PKB.
Menurutnya, pihaknya masih menunggu pergerakan dari parpol lain terlebih dahulu. Sebab, bisa saja nantinya masih ada parpol lain yang bergabung dengan Gerindra-PKB.
"Ya kami akan berproses, sambil menunggu perkembangan partai-partai lain, dan tentu kami melibatkan partai-partai yang hendak bergabung, sekaligus menunggu peta dari kekuatan presidential threshold dari partai-partai lain," jelasnya.
Cak Imin menyebut, koalisi KIR siap menerima parpol lain jika ingin bergabung dengan koalisi Gerindra dan PKB. Hingga saat ini, pihaknya pun terus melakukan komunikasi secara tertutup.
"Kami juga siap menerima siapa saja tamu-tamu yang akan memberikan masukan, bekerja sama, dan juga partai-partai yang mau bergabung," tuturnya.
Cak Imin mengungkapkan, bakal ada lagi parpol yang berkunjung ke Sekretariat Bersama (Sekber) Koalisi Gerindra-PKB dalam waktu dekat ini, setelah sebelumnya dikunjungi Partai Nasdem.
Namun, ia masih merahasiakan identitas parpol yang bakal berkunjung ke Sekber Gerindra-PKB. Parpol itu diperkirakan bakal segera berkunjung ke sekber yang berada di Jalan Mangunsarkoro, Menteng, Jakarta Pusat. "Masih ada (parpol akan berkunjung-Red), segera, tapi kami belum bisa pastikan," tukasnya.
Adapun, koalisi KIR terus memperkuat soliditas koalisi. Setelah meresmikan Sekber, mereka pun berencana akan membuat tim ahli untuk persiapan khusus menghadapi pemilu 2024.
"Perkembangan koalisi berjalan terus. Kami akan membuat tim ahli untuk mengkaji berbagai desain politik dan pemerintahan 2024," terangnya. (Tribunnews/Igman Ibrahim)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.