Haji Umrah
Ini Alasan Biaya Umrah 2023 Mengalami Kenaikan
Beberapa bulan terakhir biaya umrah mengalami kenaikan hingga membuat peminatnya sempat turun.
Penulis: Adelia Sari | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM - Beberapa bulan terakhir biaya umrah mengalami kenaikan hingga membuat peminatnya sempat turun.
Kenaikan biaya umrah ini disebabkan karena kenaikan harga dan jumlah ketersediaan kamar hotel di Mekkah dan Madinah.
Hal ini diungkap oleh akun Tiktok @miliarderganteng86.
Dalam video yang dia unggah, agen travel tengah dilanda dilema karena pengajuan hotel mereka belum dapat balasan oleh pihak hotel di Mekkah maupun Madinah.
Sekalipun dibalas, pihak hotel memberikan harga yang cukup tinggi.
"Karena banyaknya travel umroh yang mengajukan request kamar belum di approval. Sekalinya dapat balasan, harganya naik mencapai 300 persen," ucap @miliarderganteng86.
Hal inilah yang membuat pihak travel bingung, antara harus menaikkan harga atau menurunkan fasilitas.
Kenaikan harga dan ketersediaan kamar hotel ini disebabkan karena adanya lonjakan tinggi.
Kemudian ada persaingan antara biro dalam dan luar negeri penyedia layanan umroh.
"Crowdidnya hotel di Madinah dan Makkah bulan Desember Januari salah satu faktornya adalah terjadinya lonjakan tinggi antara supply dan demand.
Ditambah persaingan antar biro, baik biro dalam negeri maupun luar negeri. Seperti Pakistan, Iran dan biro negara muslim lainnya,"
Selain itu, aplikasi pemesanan hotel yang banyak juga mempengaruhi jumlah ketersediaan hotel.
Sehingga agen travel umroh dari Indonesia harus bisa memberikan pengertian dari para jemaah untuk menambah biaya hotel.
Sementara itu, peminat umrah di Jawa Tengah mengalami penurunan 3 bulan terakhir.
Hal itu diungkap oleh Ketua Asosiasi Muslim Penyelanggara Haji dan Umroh Republik Indonesia (Amphuri) Jateng, Endro Dwi Cahyono, kepada Tribun Jateng.
"Sejak dibuka, peminat masa pandemi Agustus-Oktober 2022 luar biasa ledakannya. Kemudian November-Desember turun. Bulan Januari ini paling di titik nadir,"ucap Endro.
Endro menambahkan jika ada beberapa faktor yang membuat jumlah peminat umrah turun.
Di antaranya adalah tarif yang meningkat karena kenaikan hotel hingga pesawat.
"Kenaikan biaya umrah 40-60 persen dari harga sebelumnya. Ini juga berpengaruh terhadap daya beli, karena masyarakat Indonesia biasanya paling banyak menyumbang jemaah umrah dengan paket ekonomis," jelasnya.
"Namun karena adanya krisis ekonomi atau resesi di Eropa sana, harga minyak dunia naik, sehingga tarif pesawat melambung. Tarif hotel juga tinggi, sehingga paket umrah pun tidak mungkin dijual dengan harga murah, dan mungkin ada yang tidak bisa dijangkau masyarakat Indonesia," sambungnya.
Semnetara itu Tribun Jateng kini sedang mengonfirmasi ke pihak agen travel umrah. (*)
Senin Besok, Sekolah di Semarang Tetap Laksanakan Pembelajaran Tatap Muka |
![]() |
---|
Kronologi Mahasiswa Amikom Yogyakarta Tewas Saat Aksi di Polda DIY, Sempat Dihampiri Aparat |
![]() |
---|
Tampil Beda, Perayaan HUT Kemerdekaan di Krapyak Semarang Diwarnai Penyalaan 80 Obor dan Tradisi |
![]() |
---|
Alasan Geo Kembalikan Barang ke Rumah Sri Mulyani, Kediaman Menteri Keuangan Sempat Dijarah |
![]() |
---|
Ditemukan Batu dan Sajam, Puluhan Pelajar Diamankan Polisi: Orangtua Menangis di Mapolres Salatiga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.