Wonosobo Hebat

Ubah Wajah Kota Wonosobo yang Lebih Teratur, PKL di Sekitar Alun-alun akan Ditata

Tribunjateng.com/Imah Masitoh
Suasana di Jalan Kartini ramai dengan gerobak PKL yang berjejer, Selasa (31/01/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Menciptakan wajah Kota Wonosobo yang semakin bersih dan tertata, Pemerintah Kabupaten Wonosobo akan mulai menata PKL yang berada di sekitaran alun-alun. 

Gerobak milik PKL memang berjejer setiap hari tepatnya di sebelah SMPN 1 Wonosobo atau Jalan Kartini, dan juga jalan di depan Masjid Jami.

Nampaknya area ini juga sering menjadi titik crowded dengan kendaraan yang melintas ataupun pejalan kaki. 

Sekretaris Daerah Wonosobo, One Andang Wardoyo mengatakan sudah mulai menginventarisir guna menata PKL di area ini agar tidak mengganggu ketertiban umum. 

"Kita sedang meminta, pertama sedang menginventarisir bagaimana seandainya nanti di Wonosobo PKL difokuskan di tempat-tempat tertentu," tuturnya. 

Menurutnya upaya ini guna menjadikan pusat Wonosobo menjadi area yang benar-benar tertata dengan baik. 

Mengenai kejelasan nantinya akan seperti apa pemetaan pedagang ataupun ada lokasi khusus, Sekda engga membeberkan lebih lanjut. 

"Apakah sudah dipetakan, kalau sudah pun tidak akan saya sampaikan. Nanti kalau saya sampaikan jadi carut," ucapnya. 

Suasana di Jalan Kartini ramai dengan gerobak PKL yang berjejer, Selasa (31/01/2023).
Suasana di Jalan Kartini ramai dengan gerobak PKL yang berjejer, Selasa (31/01/2023). (Tribunjateng.com/Imah Masitoh)

Namun direncanakan, sebelum lebaran area ini sudah bersih dari PKL yang berjualan di pinggiran jalan. 

"Target, saya berharap sebelum lebaran wajah Wonosobo jadi lebih baik, sebagai kota wisata banyak orang yang akan datang. Mengenai jumlah pedagang saya ingin cek data, saya tidak ingin datanya abal-abal," jelasnya. 

Sementara itu Ketua Paguyuban Pedagang Kuliner Alun-alun (Pakulinan), Eko Efendi menginginkan apapun nantinya solusi Pemkab dalam menertibkan PKL tidak menjadikan mereka beradaptasi lebih lama. 

"Tinggal nanti bagaimana misalkan dipindahkan tidak butuh beradaptasi terlalu lama artinya memang tidak jauh dari sini karena ini mungkin sangat berpengaruh," tuturnya. 

Eko menambahkan bila nantinya dipindahkan dapat memberikan dampak yang lebih baik bagi pedagang. Mengingat rata-rata PKL yang berjualan memang menjadi pekerjaan pokok keseharian mereka. 

"Manakala nanti ada info penataan pasti pedagang ada rasa gelisah karena dampak dari perpindahan tempat itu. Ketika yang dulunya untung bisa jadi ngga untung atau yang dulunya ngga untung jadi untung ya bisa," ujarnya. 

Eko berharap komunikasi yang baik semua pihak dalam penataan PKL ini, sehingga mendapatkan solusi yang terbaik bagi semuanya. 

"Ketika pemerintah punya upaya untuk menata asalkan semua itu dikomunikasikan dengan baik dan ada tempat untuk teman-teman, kalau sempurna mungkin tidak paling ngga bisa jadi solusi itu semua," ucapnya. (*)