Sekolah STEM Terapan Univ. Prasetiya Mulya Ajak 270 Siswa SMA Kolese Loyola Sebagai Talenta Digital

"Tiga puluh mahasiswa terlibat secara intensif dalam proyek data sains di industri tersebut," ujarnya.

Program pembelajaran yang inovatif dan terintegrasi dengan magang industri telah menghasilkan lulusan yang mampu bersaing dipasar kerja bahkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan melalui perusahaan yang dibangun.

Sementara itu, Antonius Vico Christiawan, S.J., M.Hum., selaku Kepala SMA Kolese Loyola Semarang bahwa kegiatan ini merupakan upaya untuk mengasah diri untuk berjejaring memanfaatkan peluang untuk menghadapi perubahan zaman.

Pihaknya berterima kasih juga kepada Universitas Prasetiya Mulya yang menyampaikan wawasan tentang 'Emerging Technology in Business' yang menyampaikan wawasan tentang 'Jelajah Proses Kewirausahaan (Entrepreneurship)' kepada para murid kelas XII.

"Dari paparan beliau berdua, para murid kelas XII SMA Kolese Loyola diajak untuk terus mengasah diri dalam menyadari perubahan-perubahan yang terjadi di dunia ini, khususnya perubahan teknologi," terang Antonius, M.Hum.

Perubahan teknologi yang memungkinkan dunia ini terus bergulir memasuki era yang terus-menerus berganti karena kemajuan teknologi, khususnya teknologi digital.

Universitas Prasetiya Mulya menekankan pentingnya membangun kepekaan pada digital interest agar para murid memahami peran-peran penting di dalam bidang teknologi.

Selain itu, para siswa nantinya mampu bertahan dalam masifnya perkembangan teknologi.

"Oleh karena itu, para murid diharapkan dapat memiliki kemampuan-kemampuan untuk berkomunikasi, berinteraksi di luar kelas, pengalaman kerja, sehingga punya bekal industri, peka pada peluang yang ada, mengambil peluang tersebut," terang Antonius, M.Hum.

Ia mengerjakannya dengan tim yang dapat dipercaya dan se-visi, membangun jejaring, dan memberikan dampak dan manfaat yang positif bagi masyarakat sekitar.

Antonius, M.Hum., bekal wawasan yang diberikan Universitas Prasetiya Mulya membantu para murid kelas XII SMA Kolese Loyola, Semarang untuk semakin mengasah diri mereka.

"Mereka berjejaring memanfaatkan peluang yang ada untuk menghadapi perubahan zaman serta dapat menyumbangkan sesuatu yang bermakna bagi masyarakat Indonesia," pungkasnya. (*)