Berita Video

Video Drainase Pembangunan Jalan Jangli-Tembalang Semarang Mbludak, 3 Rumah Banjir

Tiga rumah terdampak banjir lantaran air dari gorong-gorong pembangunan proyek jalan penghubung Jangli-Tembalang membludak saat hujan deras.

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Berikut ini video Drainase Pembangunan Jalan Jangli-Tembalang Semarang Mbludak, 3 Rumah Banjir.

Sedikitnya tiga rumah terdampak banjir lantaran air dari gorong-gorong pembangunan proyek jalan penghubung Jangli-Tembalang membludak saat hujan deras.

Lurah Jangli, Maria Teresia Takendare ungkap penyebab tiga rumah warga di Perumahan Pondok Jangli Indah, Tembalang, Kota Semarang terkena banjir yang mengalir dari gorong-gorong.

"Jadi air itukan mengalir, masuk ke gorong-gorong, kemudian keluarnya (air) masuk ke (pemukiman) warga (Perumahan Pondok Jangli Indah)," ungkapnya.

"Karena gorong-gorong itu (proyek jalan) lebarnya 2,5 meter, sementara gorong-gorongnya warga (perumahan) hanya 1 meter," lanjutnya.

"Dengan demikian air yang mengalir itu tidak mungkin masuk ke gorong-gorong yang satu meter (sehingga) membludak, itu satu sisi," jelasnya kepada Tribunjateng.com, Jumat (3/2).

Lanjutnya, saluran air dari gorong-gorong itu ternyata terpecah, sebagian masuk ke perumahan dan sebagian masuk ke tanah yang lebih rendah.

"Yang kedua, dibagian barat itu ada kali, kali itu sudah dibuat oleh DPU (Dinas Pekerjaan Umum) namun ketinggian air semalam itu lebih tinggi daripada saluran yang dibuat oleh pemerintah, akhirnya airnya naik masuk ke rumah warga," terangnya.

Ia mengungkapkan bahwa aliran air yang masuk ke Perumahan Pondok Jangli Indah bukan kali pertama.

"Bukan semalam, tapi sudah beberapa kali terjadi banjir diakibatkan adanya pembuatan Jalan Jangli-Tembalang," ungkapnya.

"Selama ini di Kelurahan Jangli tidak pernah terkena yang namanya banjir karena berada diposisi ketinggian," imbuhnya.

"Namun karena adanya pekerjaan jalan ini itukan membuat jembatan lalu ada gorong-gorong, jadi air itukan mengalir masuk ke gorong-gorong itu kemudian keluarnya masuk ke (perumahan) warga masyarakat," sambungnya.

Dalam menindak lanjuti kejadian ini, sejumlah pihak terkait pun mendatangi lokasi guna untuk melakukan pengawasan.

"Sudah hadir dari bagian perencanaan, pimpronya, pak camat, bu lurah, kemudian dari DPU digerakan semua," katanya.

"Karena dipantau langsung oleh Bu Ita (Walikota Semarang, Hevearita G. Rahayu) dan tadi pagi kami sudah selesai sum, sama Bu Ita, intinya warga masyarakat jangan sampai dikorbankan," tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved