Berita Semarang

Ini Respons Kadisdikbud Jateng Menyoal Polemik Penebangan Pohon di SMAN 1 Semarang

Disdikbud Jateng berkoordinasi guna penanganan pohon yang berpotensi tumbang.

Penulis: amanda rizqyana | Editor: sujarwo
Tribun Jateng/Amanda Rizqyana
Pohon-pohon besar dan tua di sekitar SMAN 1 Semarang sebelum tumbang dan ditebang. 

Selanjutnya, pihaknya melakukan koordinasi dengan kepala sekolah, kepala cabang dinas, dan komite yang hadir, bapak ibu pengurus, pemangku kebijakan SMAN 1 Semarang, dan pihaknya juga akan menindaklanjuti melalui surat.

"Kita langsung bersurat ke gubernur kemudian untuk CC-nya ke Disperkim terkait dengan bagaimana pemangkasan ranting-ranting pohon tersebut seperti apa sekaligus melakukan analisa," ujarnya.

Untuk diketahui, pihak SMAN 1 Semarang sebelumnya sudah melakukan penebangan pohon termasuk beberapa pohon besar karena sudah kejadian dahan patah yang menimpa mobil dan pagar.

Pohon-pohon besar dan tua di sekitar SMAN 1 Semarang sebelum tumbang dan ditebang.
Pohon-pohon besar dan tua di sekitar SMAN 1 Semarang sebelum tumbang dan ditebang. (Tribun Jateng/Amanda Rizqyana)

Selain itu ada juga surat permohonan dari warga sekitar untuk mengantisipasi hal itu.

Penebangan pohon itu ternyata mendapat protes dari para Alumni SMAN 1 Semarang atau yang disebut Alumni Siji Loro (Aljiro).

Aljiro melalui Ketua Hendardji Soepanji, S.H., mengirimkan dengan nomor 1/SOM/I/23 Perihal Somasi Terhadap Penebangan Pohon yang ditujukan pada Kepala SMAN 1 Semarang.

Kemudian, pada Senin (30/1/2023) lalu dilakukan pertemuan antara pihak sekolah dan alumni di Aula SMAN 1 Semarang yang keputusannya menghentikan penebangan. 

Menanggapi hal tersebut, Uswatun mengatakan keputusan tersebut penghentian penebangan tetap dilaksanakan, namun terdapat sedikit miskomunikasi, ternyata kembali terjadi pohon tumbang.

"Kita nggak mau ada yang tumbang lagi termasuk yang di dekat masjid itu sudah sangat keropos," tegasnya.

Setelah dilakukan penebangan pada beberapa pohon yang lapuk, nanti termasuk diikuti dengan penghijauan yang dilakukan oleh siswa.

Dengan adanya penghijauan, diharapkan para siswa tidak kehilangan kenangan yang baik juga ketika kelak mereka menjadi alumni.

"Mereka merasa nyaman untuk belajar sekaligus untuk pengembangan sarana olahraga," pungkas Dr. Uswatun. (*)

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved