Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Demak

Memperingati Harlah 1 Abad NU, MWCNU Wonosalam Demak Gelar Kirab Budaya

MWCNU Wonosalam, Kabupaten Demak gelar Kirab Budaya yang dilaksankan di Desa Mranak.

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: sujarwo

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Memperingati Harlah 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU), Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Wonosalam, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah, mengelar Kirab Budaya yang dilaksankan di Desa Mranak, Jumat (3/2/2023).

Pantauan Tribunjateng di lokasi, ada ratusan warga Desa Mranak yang menyambut baik acara yang diselengarakan oleh MWCNU Wonosalam.

Suasana arak arakan Kirab Budaya di Desa Mranak, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah, dalam rangka memperingati Harlah 1 Abad NU.
Suasana arak arakan Kirab Budaya di Desa Mranak, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah, dalam rangka memperingati Harlah 1 Abad NU. (TRIBUNJATENG/TITO ISNA UTAMA)

Terlihat pula barisan arak-arakan kirab Budaya diisi oleh pembawa Spanduk, Pramuka, Prajurit, Pasukan Kuda, Penari Kipas, Raja dan Ratu beserta dayang, Para Sunan, Gunungan, Tumpeng, Grup Rebana, Santriwan Santriwati, Anak anak berbakat, Marching Band, Mobil Siaga yang berisikan rebana.

Sebelum rombongan memutari Desa Mranak, Kepala Desa Mranak, bersama Camat Wonosalam memotong pita sebagai tanda bahwa kirab budaya sudah dimulai.

Suasana arak arakan Kirab Budaya di Desa Mranak, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah, dalam rangka memperingati Harlah 1 Abad NU.
Suasana arak arakan Kirab Budaya di Desa Mranak, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah, dalam rangka memperingati Harlah 1 Abad NU. (Tribun Jateng/Tito Isna Utama)

Para rombongan berkeliling memutari Desa Mranak, setiap di perjalanan pun masyarakat tak hentinya mengabadikan momen kirab budaya.

Seusai memutari Desa Mranak, tepat berhenti  di depan Masjid Baiturrahim Desa Mranak, acara dilanjutkan dengan perebutan gunungan sedekah bumi.

Saat panita membolehkan warga mengambil sedekah bumi, terlihat warga Desa Mranak mulai berdesakan dan saling rebut untuk mendapatkan gunungan sedekah bumi.

Suasana arak arakan Kirab Budaya di Desa Mranak, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah, dalam rangka memperingati Harlah 1 Abad NU.
Suasana arak arakan Kirab Budaya di Desa Mranak, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah, dalam rangka memperingati Harlah 1 Abad NU. (Tribun Jateng/Tito Isna Utama)

Istriyati, satu diantara warga  yang ikut berebut, mengatakan hanya mendapatkan buah salak dan rambutan saja.

"Ini dapet rambutan sedikit sama salak, tapi seru," ujarnya.

Ada pula warga yang hanya mendapatkan timun saja, yaitu Suripah, padahal ia berharap bisa mendapatkan banyak.

Suasana arak arakan Kirab Budaya di Desa Mranak, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah, dalam rangka memperingati Harlah 1 Abad NU.
Suasana arak arakan Kirab Budaya di Desa Mranak, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah, dalam rangka memperingati Harlah 1 Abad NU. (Tribun Jateng/Tito Isna Utama)

"Dapet timun saja nih kecil satu doang, padahal kalau dapet banyak bisa buat masak ," ucapnya.

Sementara Kepala Desa Mranak, Purwidi mengatakan bahwa kegiatan seperti ini sebagai wujud bahwa NU memiliki keberagaman budaya islam.

"Ini karena figur dari NU dari kirab ini, untuk mengenalkan budaya islami untuk mempersatukan," kata Kades Mranak kepada Tribunjateng, Jumat (3/2/2023).

Suasana arak arakan Kirab Budaya di Desa Mranak, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah, dalam rangka memperingati Harlah 1 Abad NU.
Suasana arak arakan Kirab Budaya di Desa Mranak, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah, dalam rangka memperingati Harlah 1 Abad NU. (Tribun Jateng/Tito Isna Utama)

Ia menjelaskan bahwa acara kirab budaya ini dilaksanakan WMCNU Wonosalam yang dilakukan di Desa Mranak.

"Ini langsung dilakukan dari WMC Kecamatan Wonosalam yang ditempatkan di Desa Mranak," ujarnya.

Untuk gunungan sedekah bumi yang dibuat rebutan warga, kata dia, sebagai bentuk rasa syukur atas berkah yang diberikan dari Allah.

"Ada gunungan diarak, sebagai tanda  dari warga kami yang mata pencaharian seorang petani dan sebagai bentuk rasa syukur ke Allah SWT adanya limpahan yang baik," jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved