Detik-detik Polisi Tangkap Pentolan Genk Motor Lagi Asyik Main Orgen Tunggal di Acara Hajatan

TRIBUNJATENG.COM - Polresta Bandar Lampung berhasil meringkus pentolan geng motor sadis saat sedang main orgen tunggal di sebuah acara hajatan.

Video penangkapan pentolan genk motor yang menyebabkan 2 jari korbannya putus itu beredar di media sosial.

Dalam video itu terlihat beberapa petugas yang menyamar sebagai tamu undangan.

Pelaku yang memakai kaos hitam dan penutup kepala khas Lampung itu tengah memainkan orgen tunggal.

Baca juga: Puluhan Buruh Datangi Kantor PLN UID Semarang dengan Membawa 7 Tuntutan Ini

Petugas berkaos hitam perlahan-lahan mendekati MC acara dan membisikkan sesuatu.

Pelaku masih tak sadar dan masih asyik memainkan orgen tunggal.

Kemudian petugas mencoba mendekat ke pelaku.

Lantas pelaku langsung diringkus dibawa ke dalam mobil.

Baca juga: Bahan Makanan dan Muntahan Siswa Keracunan Dibawa Ke Laboratorium Dinas Kesehatan Jawa Tengah

Pelaku pun tak bisa melawan dan hanya pasrah saat dibawa.

Video penangkapan ini pun langsung mendapat banyak komentar dari para netizen.

@nisha.belva "Dalam hati , kirain mau nyumbang lagu"

@sulistio21 "Mantap..langsung di undang buat main di sel tahanan"

@pur_one_two_qo "Iya . seharusnya request dulu 1 lagu om"

@septian_prz "Minimal request lagi dulu lah.. Sambil santai ngopi" Dlu."

@dominikus_indra "Minimal Minimal.... Bapak kau minimal . Tapi gpp lah minimal sawer pakai 1 peluru"

Dilansir dari sejumlah sumber, pelaku benama M Rizki Ilhami (22), warga Sukarame, Bandarlampung.

Ia ditangkap pada Minggu (12/2/2023) saat tengah asyik main orgen tunggal.

Pelaku ditangkap karena telah melakukan penganiayaan pada AF (16) hingga menyebabkan dua jari tangan korban putus.

Aksi penganiayaan itu terjadi saat tawuran di Jalan Radin Intan, Enggal Bandarlampung pada akhir Desember 2022 lalu.

Pelaku sendiri merupakan pentolan geng motor Gajah Mada atau GM 25.

Genk ini terkenal ganas dan tak segan melukai korbannya.

Pelaku sendiri sempat berpindah pindah tempat untuk menghindari kejaran polisi.