Berita Viral

Siasat Berliku Pacar Mario Anak Pejabat Ditjen Pajak Berujung Penganiayaan, David Kini Masih koma

Siasat kekasih mempertemukannya dengan mantan pacar membuat Mario Dandy Satriyo (20), anak pejabat Ditjen Pajak Kemenkeu ditetapkan sebagai tersangka

Editor: muslimah
KOMPAS.com/Dzaky Nurcahyo
Pelaku tindak kekerasan (MDS) di Komplek Grand Permata Cluster Boulevard, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. 

TRIBUNJATENG.COM - Siasat kekasih mempertemukannya dengan mantan pacar membuat  Mario Dandy Satriyo (20), anak pejabat Ditjen Pajak Kemenkeu kini ditetapkan sebagai tersangka.

Mario membuat D (17), anak dari salah satu pengurus GP Ansor, terluka parah.

D yang koma kini masih belum sadarkan diri karena selain sejumlah luka, kabarnya ada pembengkakan di otak. Kemungkinan D harus menjalani operas.

Peristiwa ini membuat geger dan bahkan terus nangkring di trending Twitter.

Polah Mario bahkan menyeret orangtuanya. Publik menyorot gaya hidup Mario yang dinilai suka paner harta.

Inilah sosok Mario Dandu Satriyo diduga anak seorang pejabat eselon II di Kantor Pajak yang melakukan penganiayaan terhadap seorang remaja di Jaksel.
Inilah sosok Mario Dandu Satriyo diduga anak seorang pejabat eselon II di Kantor Pajak yang melakukan penganiayaan terhadap seorang remaja di Jaksel. (Istimewa)

Baca juga: Inilah Sosok David Anak Petinggi GP Ansor, Lulusan Pesantren: Koma Usai Dianiaya Anak Pejabat Pajak

Mario memukul D di rumah rekan k

Baca juga: Kekayaan Rafael Alun Pejabat Pajak Rp 56,1 M Kalahkan Presiden Jokowi, Tapi Pajak Rubicon Telat

orban (R) yang terletak di Komplek Grand Permata, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (20/2/2023) lalu.

Dalam aksinya, Mario melakukan tindakan keji tersebut dengan brutal.

Pelaku menghujani tubuh D dengan pukulan bertubi-tubi.

Ia juga menendang organ vital korban, seperti perut dan kepala.

Berawal dari aduan pacar

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes (Pol) Ade Ary Syam mengungkap, Mario melakukan kekerasan usai kekasihnya yang berinisial A (15) mengadu soal perbuatan tidak menyenangkan atau tidak baik yang dilakukan korban.

Saat pertama kali mengadu, Mario sejatinya belum naik darah.

Ia mencoba mengonfirmasi aduan A melalui sambungan telepon.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved