Berita Semarang

Jelang Ramadhan, BI Jateng Imbau Masyarakat Bijak Berbelanja

Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengendalikan laju inflasi.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: m nur huda
Tribun Jateng/Idayatul Rohmah 
Suasana kegiatan Safari Rupiah di Halaman Gedung BI Jateng, Minggu (5/3/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengendalikan laju inflasi.


Terlebih di saat momen Ramadhan yang biasanya terjadi peningkatan konsumsi masyarakat, BI Jateng mengimbau agar masyarakat berbelanja secara bijak.


"Bulan ini akan memasuki bulan puasa, harapannya masyarakat bisa melakukan pembelanjaan secara bijak karena biasanya puasa membeli semua macam makanan dan menumpuk. Itu bisa mengurangi nilai rupiah melalui inflasi," jelas Kepala KPwBI Jateng Rahmat Dwisaputra di sela kegiatan Safari Rupiah di Halaman KPwBI Jateng, Minggu (5/3/2023).


Pada kegiatan tersebut Bank Indonesia juga mengajak masyarakat untuk mencintai rupiah. Menurut Rahmat, cinta rupiah ini tidak hanya mengenali fisik secara lebih dalam tetapi juga menjaga nilai rupiah itu sendiri.


"Mencintai produk dalam negeri, dengan kami hadirkan stand-stand UMKM di sini juga sebagai salah satu cara kita menjaga rupiah," tambahnya.

 

Di sisi lain, dalam kegiatan Safari Rupiah ini BI Jateng bersama 50 perbankan di Jawa Tengah melakukan komitmen bersama untuk mendukung penyediaan uang rupiah layak edar dan akselerasi penggunaan QRIS di Jawa Tengah.


Rahmat menyatakan, BI berkomitmen untuk menyediakan uang layak edar bagi masyarakat, termasuk menjaga kelancaran sistem pembayaran dengan penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).


BI juga berkomitmen untuk terus memelihara stabilitas nilai Rupiah melalui kebijakan moneter serta makroprudensial.

 

"Tentunya hal ini hanya dapat dicapai dengan kolaborasi dan sinergi antara Bank Indonesia dan seluruh perbankan di Jawa Tengah," tambahnya.

 

Sementara itu, Rahmat menyatakan upaya ini menjadi tanda keseriusan Bank Indonesia dalam memperkuat sistem pembayaran tunai maupun non tunai di Jawa Tengah.


Menurutnya, Bank Indonesia akan melibatkan berbagai unsur kalangan, termasuk pelajar, tenaga pendidik, dan pekerja dalam edukasi CBP Rupiah dan transaksi melalui QRIS. Rahmat juga berpesan bahwa Rupiah tidak boleh hanya dimaknai sebagai fisik uang di dalam dompet, tetapi juga sebagai alat pembayaran dan katalisator yang mendukung roda perekonomian di Jawa Tengah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved