Berita Regional

Viral Video Orang Utan Kurus Menggendong Anak Masuk Ke Pertambangan Batu Bara Diduga Kelaparan

Viral sebuah video singkat memperlihatkan seekor induk orangutan kurus menggendong anak diduga masuk area pertambangan batu bara.

Editor: raka f pujangga
tangkapan layar akun Instagram @samarindaetam
Tangkapan layar video seekor induk orang utan menggendong anak diduga masuk area pertambangan batu bara yang diunggah akun Instagram @samarindaetam Senin (6/3/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, SAMARINDA – Sebuah video singkat memperlihatkan seekor induk orang utan menggendong anak diduga masuk area pertambangan batu bara, ramai dibagikan di media sosial.

Hingga Senin (6/3/2023) pukul 19.21 Wita, akun Instagram @samarindaetam yang mengunggah video sudah dibanjiri sebanyak 385 komentar dan 9.651 menyukai.

Akun Instagram tersebut sudah mengunggah video itu sejak 23 jam lalu.

Baca juga: Video Orangutan Santai Jalan-jalan Di Atas Jembatan Lintas Kotawaringin Barat

Dari video, induk orang utan itu berjalan perlahan sambil merangkak, menapaki lahan gundul seperti bekas galian.

Tidak terlihat pepohonan di sekitar areal itu.

Tubuhnya terlihat kurus dengan sedikit rambut.

Bagian punggung bahkan tampak seperti rontok tersisa kulit membaluti tulang.

Di balik video singkat itu, terdengar suara diduga sosok yang merekam video orangutan itu.

“Orangutan mau makan binatang ini. Mana hutan jauh dari pertambangan lagi. Sudah habis bulunya gara-gara kelaparan sudah ini. Sampai-sampai habis bulu. Mana ada anak kecilnya lagi. Kasihan benar eh. Eh kelaparan sudah itu,” ungkap sosok di balik video itu tanpa menyebutkan lokasi kejadian.

Tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim sedang menelusuri lokasi pengambilan video sejak tiga hari terakhir.

“Jika dilihat dari (video) jenis orangutan itu morio. Habibat utamanya ya di Kaltim, terutama di (Sungai) Makaham bagian utara, yakni Kutai Kartanegara, Kutai Timur dan Berau. Tim Kami masih nyari lokasinya, terutama di wilayah Kutai Kartanegara,” ungkap Kepala BKSDA Kaltim, Matheas Ari Wibawanto saat dihubungi Kompas.com, Senin.

Konsentrasi pencarian, kata Ari, fokus ke empat titik yang diduga kuat jadi habibat orangutan jenis morio dan semuanya berada di wilayah Kutai Kartanegara.

Selain itu, lanjut dia, tim juga mencari informasi melalui jejak digital pengambil video, pun akun-akun penunggah dan menghimpun informasi dari dunia maya untuk mempermudah pencarian lokasi kejadian.

“Sampai sore tadi belum ada informasi dari lapangan. Sudah tiga hari kami nyari sejak dapat informasi dari video itu. Kita tunggu saja, kalau ketemu nanti kami kabari,” terangnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved