Desak Perbaikan Stadion Joyokusumo, Patifosi Khawatir Persipa Pati Terancam Menjadi Tim Musafir

TRIBUNJATENG.COM, PATI - Ratusan anggota Patifosi, kelompok pendukung Persipa Pati, mendatangi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Kamis (9/3/2023). 

Mereka menuntut penambahan fasilitas Stadion Joyokusumo Pati, terutama lampu dan tribun, agar tim kebanggaan mereka bisa berkandang di sana pada Liga 2 musim depan.

Mereka membentangkan poster bertuliskan tuntutan. 

Baca juga: Kelanjutan Liga 2 Tidak Jelas, Tiga Pemain Bertahan Persipa Pati Direkrut Klub-Klub Liga 1

Selain itu, barisan pendukung Laskar Saridin juga menyanyikan yel-yel bernada sindiran.

”Ra nduwe lampu, ra nduwe lampu, ra nduwe lampu. Ra nduwe tribun, ra nduwe tribun, ra nduwe tribun. (Tak punya lampu, tak punya lampu, tak punya lampu. Tak punya tribun, tak punya, tak punya tribun),” seru mereka kompak.

Patifosi meminta Pemerintah Kabupaten Pati mengalokasikan anggaran khusus untuk perbaikan stadion agar memenuhi syarat untuk digunakan dalam kompetisi Liga 2 musim 2023/2024 nanti. 

Perwakilan Patifosi diterima anggota dewan untuk beraudiensi di Ruang Rapat Gabungan DPRD Pati.

Ketua Umum Resimen Patifosi, Ajik Dwi Pramana, mengatakan bahwa penambahan lampu stadion sangat diperlukan agar Persipa bisa berkandang di kota tercinta. 

Dia khawatir, apabila tidak ada penambahan lampu stadion, Persipa bakal menjadi tim musafir. 

Baca juga: Asal 3 Prasyarat Ini Dipenuhi LIB, Persipa Pati Siap Liga 2 Musim 2022/2023 Dilanjutkan

Saat ini, Stadion Joyokusumo baru memiliki dua lampu stadion yang berada di sisi barat. Itu pun jumlah lampu di tiap tiang belum sesuai standar.

Adapun kapasitas tribun saat ini hanya bisa menampung 5 ribu penonton. Patifosi menilai kapasitas tersebut masih jauh dari cukup.

”Kami harap infrastruktur Stadion Joyokusumo segera dibenahi. kalau tidak dibenahi, kami khawatir Persipa menjadi tim musafir,” kata dia.

General Manager Persipa Pati, Dian Dwi Budianto, mengiyakan bahwa penambahan lampu dan tribun sangat dibutuhkan untuk menggelar pertandingan Liga 2 musim mendatang. 

”Lampu sangat berpengaruh. Bulan puasa bisa saja pertandingan digelar pada malam hari. Kalau hanya ada dua titik lampu, tidak mungkin lolos kualifikasi,”  papar Dian.