Berita Klaten

Kisah Pemilik Rumah Tingkat Akhirnya Menerima Ganti Rugi Tol Rp 3,5 Miliar, Alasannya Terpaksa

Setyo Subagyo, Pemilik rumah bertingkat di tepi Jalan Ki Ageng Gribig, yang terdampak tol akhirnya menyerah menerima ganti rugi sebesar RP 3,5 miliar.

Editor: raka f pujangga
TRIBUNJOGJA.COM/Almurfi Syofyan
Penampakan rumah bertingkat milik Setyo Subagyo di Kahuman, Ngawen, Klaten yang dibongkar dengan menggunakan alat berat, Jumat (10/3/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, KLATEN - Lelah menunggu permintaan tambahan terhadap uang ganti rugi (UGR) tanah terdampak tol yang tak kunjung diperoleh.

Setyo Subagyo, Pemilik rumah bertingkat di tepi Jalan Ki Ageng Gribig, Desa Kahuman, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah akhirnya menyerah.

Setyo terpaksa menerima ganti rugi terdampak tol itu senilai Rp 3,5 miliar.

Baca juga: Miliarder Dadakan! Petani Magelang Ini Terima Ganti Rugi Tol Rp 2,1 Miliar: Mau Disimpan Bank Dulu

Serah terima uang tersebut dilakukan di Pengadilan Negeri (PN) Klaten, Jumat (10/3/2023).

Setyo Subagyo mengatakan, dia akhirnya mengambil UGR tol Yogyakarta-Solo itu karena nilai ganti kerugian tak akan naik sesuai keinginannya meski digugat ke meja hijau.

"Iya benar, pada selasa perwakilan pengadilan ke rumah saya. Memberitahukan intinya dana itu sudah dititipkan di pengadilan, sudah dikonsinyasi BPN ke pengadilan negeri," ucapnya saat berbincang dengan TribunJogja.com melalui sambungan telepon.

"Terus saya tanya, prosedur selanjutnya bagaimana, mereka bilang uang itu nilainya tidak naik atau tidak kurang sesuai keputusan awal," tambahnya.

Setelah menerima pemaparan itu, Setyo berfikir untuk menerima UGR Rp 3,5 miliar yang menerjang rumah bertingkat miliknya seluas 500 meter persegi itu.

"Sehingga saya berfikir, kalau begitu ya sudah lah, saya terima saja tapi dengan terpaksa, maka saya minta kalimatnya ditambahi saya terima UGR dengan terpaksa," katanya.

Ia mengatakan, pembongkaran rumahnya dilakukan sejak Rabu (8/3/2023) sore, beberapa material yang sudah dibongkar seperti kusen, daun pintu, teralis, jendela hingga pagar rumah.

"Kami rencana, kamis pagi dibawa, eh ternyata rabu malam itu yang sudah dibongkar justru hilang. Itu masih hak saya,  sehingga yang masih tersisa ini yang dibongkar sampai sekarang," ucapnya.

Disinggung terkait nominal kerugian yang ia derita akibat beberapa material hilang, Setyo tak mempermasalahkannya karena sudah rugi sejak dari awal.

"Saya ndak masalah, kalau mikir kerugian ya dari harga tanah dulu sudah rugi. Tanah saya itu dipinggir jalan provinsi, per meter normalnya Rp 3 juta tapi dibeli pemerintah Rp 2,5 juta. Ya mau gimana lagi," ucap dia.

Baca juga: Mantan TKW Mendadak Jadi Miliarder Dari Kompensasi Rp 1,6 Miliar Atas Penyiksaan Majikan di Hongkong

Ia menyebut, rumah bertingkat tersebut sudah ia kosongkan sejak beberapa bulan lalu saat proyek tol mulai dikerjakan di dekat rumahnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved