Berita Jateng

Waspada Kenaikan Harga Komoditas Pangan Saat Ramadan 2023, Ini Strategi BI Jateng Tekan Inflasi

Bank Indonesia Provinsi Jateng mewaspadai peningkatan harga barang dan jasa akibat peningkatan permintaan masyarakat akan komoditas pangan utama.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: raka f pujangga
Tribun Jateng/Idayatul Rohmah
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra saat doorstop di sela acara di Semarang, baru-baru ini. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Memasuki siklus tahunan Ramadan dan Lebaran 2023, Bank Indonesia Provinsi Jateng mewaspadai peningkatan harga barang dan jasa akibat peningkatan permintaan masyarakat akan komoditas pangan utama.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jateng Rahmat Dwisaputra menyebutkan, kondisi ini tercermin dari perkembangan harga beberapa komoditas pangan utama seperti beras, cabai merah, cabai rawit, dan bawang putih yang tengah menunjukkan arah peningkatan harga.

"Kemarin (bulan Februari) memang inflasi kita disebabkan kelompok makanan minuman, di mana bobot inflasinya cukup besar yaitu 25,18 persen dan penyumbang inflasi kita Februari itu masih ada komoditas beras, rokok, bawang merah, bawang putih, dan tarif air minum PAM," ujar dia, saat pertemuan bersama media di Kota Salatiga, Jumat (10/3/2023).

Baca juga: Menjelang Bulan Ramadan Harga Ayam dan Telur Naik, Pedagang Mremo

"Ini perlu disikapi, apalagi jelang Ramadan yang biasanya permintaannya meningkat," tambah Rahmat.

Disebutkan, pada Februari 2023 inflasi gabungan enam kota Provinsi Jawa Tengah (Jateng) tercatat sebesar 0,29 persen (mtm), lebih rendah dibandingkan inflasi Januari 2023 yang sebesar 0,32 persen (mtm).

Secara tahunan inflasi gabungan enam kota di Jateng tercatat berada pada level 5,81 persen (yoy).

Dijelaskan, penurunan harga daging ayam, telur ayam, serta emas perhiasan menjadi kontributor penurunan inflasi pada periode ini.

Hal ini sejalan dengan pasokan daging ayam dan telur ayam yang terpantau cukup di pasaran serta penurunan harga emas perhiasan seiring dengan penurunan harga emas dunia.

Rahmat di sisi itu menyebutkan, Bank Indonesia (BI) Jateng bersama dengan Pemerintah Daerah dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jateng merumuskan tujuh strategi untuk menjaga inflasi jelang Ramadan 2023.

Adapun tujuh strategi itu yakni meliputi program unggulan meliputi operasi pasar/pasar murah/Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP); penguatan ketahanan pangan strategis; perluasan Kerjasama Antar Daerah (KAD); dan subsidi ongkos angkut.

Selanjutnya, peningkatan pemanfaatan alat pertanian dan sarana produksi pertanian; penguatan infrastruktur teknologi, informasi, komunikasi (TIK) melalui pemanfaatan Sistem Informasi Harga dan Produk Komoditi Provinsi (SIHATI); serta penguatan koordinasi dan komunikasi untuk menjaga ekspektasi inflasi.

Selain itu, Rahmat menyebutkan BI Jateng kini tengah melakukan kajian rantai pasok komoditas pangan utama di Jawa Tengah.

"Insya Allah, TPID melakukan kerja sama dengan beberapa asosiasi seperti cabai, bawang merah, hingga penggilingan beras untuk mendapat data produksi/stok. Insya Allah ini menjadi alat efektif untuk kita bisa memproyeksi persediaan pasokan pangan kedepan," terangnya.

Gerakan Tanam

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved