Breaking News:

Berita Semarang

36 Bencana Alam Terjadi di Kabupaten Semarang, Waspada Tanah Longsor!

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat sebanyak 36 bencana alam terjadi di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah selama Februari 2023.

Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: galih permadi
BPBD Kabupaten Semarang-Polres Semarang/istimewa
Situasi talut rumah di Dusun Tekelan, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang yang longsor hingga menimpa rumah warga di bawahnya, Jumat (3/3/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat sebanyak 36 bencana alam terjadi di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah selama Februari 2023.

Bencana alam yang masih sering terjadi sebagian besarnya yaitu tanah longsor, angin puting beliung dan banjir.

Dari data itu, wilayah Kecamatan Banyubiru dan Kecamatan Ungaran Barat merupakan wilayah yang paling banyak terdampak tanah longsor.

Baca juga: Tabel Cicilan KUR BRI 11 Maret 2023, Ada Syarat BPJS Ketenagakerjaan

Berdasarkan penuturan Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Semarang, Juwair Suntara, curah hujan yang tinggi jadi salah satu penyebab terjadinya tanah longsor dan banjir.

Dia pun memperkirakan, jika intensitas hujan masih tinggi pada Maret 2023 ini, maka wilayah yang dekat dengan tebing maupun bantaran sungai berisiko terdampak bencana alam itu.

“Ke depannya, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) diperkirakan intensitas hujan masih tinggi pada Maret ini.

Jika hujan sedang lebat, masyarakat yang menghuni rumah-rumah di bawah tebing kami minta waspada bila sewaktu-waktu terjadi kelongsoran tanah.

Kemudian, masyarakat yang bermukim di bantaran pun juga tetap harus waspada banjir,” ungkap dia kepada Tribunjateng.com, Kamis (9/3/2023).

Tak hanya curah hujan tinggi, angin puting beliung pun menurut Juwair juga perlu diwaspadai.

Angin puting beliung bisa berdampak pada pohon tumbang, atap rusak dan lain sebagainya.

Juwair meminta penduduk yang rumahnya dekat dengan pohon-pohon menjulang tinggi untuk bisa segera ditebang atau dipangkas.

“Jadi untuk jaga-jaga untuk menghindari pohon roboh menimpa rumah.

Selain itu kami harap masyarakat bisa menjaga lingkungan, jangan buang sampah sembarangan karena buang sampah sembarangan akan merusak alam dan akan memberi kontribusi banjir,” pungkas dia.

Sebagai informasi, tanah longsor yang menyebabkan talut rumah jebol terjadi di Dusun Tekelan, Desa Batur, Kecamatan Getasan pada Jumat (3/3/2023).

Ambruknya talut setinggi sekitar lima sampai tujuh meter tersebut menimpa rumah di bawahnya.

Kapolres Semarang, AKBP Achmad Oka Mahendra menjelaskan, terdapat sembilan orang mengalami luka.

Saat itu, para warga yang terdampak tengah memasak untuk hajatan.

“Beberapa warga mengalami luka dan ditangani pihak Puskesmas Getasan,” ungkap AKBP Oka. (*)

Baca juga: Cek! UMR dan UMK Purworejo 2023 Jelang Pencairan THR, Naik 6,5 Persen

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved