Berita Kudus

Luncurkan Kudus Asik, Djarum Foundation Ciptakan Kota Bersih Lewat Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

Bakti Lingkungan Djarum Foundation meluncurkan Program Kudus Asik untuk membuat kota yang bersih dan terjaga lewat pengelolaan sampah berkelanjutan.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: raka f pujangga
Dok. Bakti Lingkungan Djarum Foundation
Peluncuran Program Kudus Asik 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) telah meluncurkan Program Kudus Asik sebagai upaya untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan capaian kota yang bersih dan terjaga lewat pengelolaan sampah berkelanjutan.

Pada 2040, Pemerintah Kabupaten Kudus menargetkan zero waste zero emission (ZWZE) yang merupakan target lanjutan setelah mendapat penghargaan Adipura 2022 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Penghargaan tersebut diserahkan pada 28 Februari 2023.

Inisiasi program Kudus Asik ini didorong sejak 2022 lewat kampanye digital tentang pengelolaan sampah berkelanjutan di Instagram @kudus.asik yang menyasar generasi muda Kabupaten Kudus.

Baca juga: Jepara Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah, Bupati Siak: Makanya Kami Belajar ke Jepara

Sementara aksi nyata digalang Kudus Asik dengan mengumpulkan sampah organik yang berasal dari 278 mitra, yang terdiri dari catering dan rumah makan, hotel, fasilitas kesehatan dan pendidikan, panti asuhan dan pondok pesantren, mitra korporasi, pasar tradisional, dan masyarakat desa yang berdomisili di Kabupaten Kudus.

Selanjutnya, sampah organik tersebut diolah di pusat pengomposan berkapasitas 50 ton di Pusat Pembibitan Tanaman (PPT) BLDF di Kabupaten Kudus.

“Sejak 1979, BLDF telah merintis berbagai upaya menuju zero emission melalui pelestarian lingkungan dan penanaman pohon. Saat ini di tengah tantangan dunia menghadapi perubahan iklim, BLDF melebarkan sayap dengan program tata kelola sampah melalui pengurangan jumlah sampah organik di daerah hulu," ujar Vice President Director Djarum Foundation FX Supanji.

"Kami percaya, inisiatif pengelolaan sampah organik ini, akan berdampak signifikan pada penurunan emisi karbon,” kata dia.

Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) menunjukkan, timbulan sampah harian di Kabupaten Kudus mencapai 440,89 ton (2020).

Baca juga: Syukuran Raih 2 Penghargaan Adipura, Kepala DLH Banyumas: Ayo Viralkan yang Buang Sampah Sembarangan

Sementara data yang didapatkan BLDF mencatat sampah organik di Kabupaten mencapai 430,56 m3/hari, dengan 13,58 persen  terolah pada 2020.

Tanpa pengelolaan yang baik, termasuk yang mengedepankan konsep ekonomi sirkular, sampah organik hanya akan terbuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan menghasilkan gas metana, yang berisiko mendorong efek rumah kaca.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Kudus HM Hartopo telah mengupayakan berbagai solusi.

Termasuk dengan menjalankan pusat daur ulang berkapasitas 10 ton, mendorong program buang sampah dibayar dengan sampah (Busadipah), mengoptimalkan kinerja bank sampah unit desa (BSU), dan berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam mengolah sampah organik menjadi kompos atau maggot.

Sekalipun demikian, inovasi lanjutan yang melibatkan kolaborasi berbagai pemangku kepentingan tentunya diperlukan untuk merealisasikan ZWZE 2040.

“Maka dari itu, kami mengapresiasi upaya BLDF dalam program Kudus Asik yang mendorong kesadaran anak muda untuk masa depan lingkungan yang berkelanjutan, serta bermitra dengan berbagai pihak untuk mengelola sampah organik secara end-to-end,” kata H.M. Hartopo.

Kolaborasi dan dukungan menjadi penting yang dapat dilakukan dalam mengatasi permasalahan sampah, terutama melalui kemitraan bersama BLDF.

Baca juga: Inspiratif! Di Bulukerto Wonogiri Pelajar TK dan SD Bisa Ikut Les Berbayar Sampah

Salah satu mitra BLDF yakni pemilik rumah makan Selat Solo Mami Bertin.

Menurutnya sebagai pemilik usaha rumah makan, dirinya juga turut terlibat dalam upaya pelestarian lingkungan.

“Lewat program Kudus Asik, sampah organik dari rumah makan kami dapat terolah menjadi kompos dan tidak terbuang sia-sia di TPA. Saya harap, makin banyak mitra dan masyarakat yang ikut serta dalam program ini, sehingga membantu pemerintah mewujudkan Kabupaten Kudus yang bersih dan terjaga,” kata Bertin. (*)

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved