Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Salatiga

DKK Salatiga lakukan pendampingan Stunting dan Gizi Buruk di Tingkir Lor

Terdapat puluhan kasus stunting di Kelurahan Tingkir Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga.

Penulis: Hanes Walda Mufti U | Editor: rival al manaf
Tribunjateng.com/Pemkot Salatiga
Launching Super Tangguh bersama PJ Wali Kota Salatiga, Kamis (16/3/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA – Terdapat puluhan kasus stunting di Kelurahan Tingkir Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga.

Dalam kegiatan Super Tangguh yang di gelar di Kelurahan Tingkir Lor, Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga berupaya melakukan pendampingan agar kasus tersebut dapat turun.

Camat Tingkir, Sulistyono mengatakan bahwa program DKK dalam penanganan stunting dsn gizi buruk telah berjalan lama.

“Saya menjadi saksi kegiatan yang dilaksanakan DKK memang riil, baik sanitasi lingkungan, stunting, pelayanan gizi,” kata Sulistyono kepada Tribunjateng.com, Kamis (16/3/2023).

Dirinya berharap agar program yang dilakukan DKK terhadap Kelurahan Tingkir Lor ini dapat berjalan dengan baik dan tuntas.

Kepala Dinas Kesehatan, Siti Zuraidah menyampaikan bahwa di Tingkir Lor ada kasus stunting dan ibu hamil yang berisiko tinggi.

“Di Kelurahan Tingkir ini ada kasus stunting 22 dan 16 ibu hamil beresiko tinggi, tiga dimensi kemiskinan di Tingkir Lor yakni sanitasi, air bersih, dan stunting,” kata Zuraidah.

Menurutnya kasus stunting dan gizi buruk yang ada di Kelurahan Tingkir lor ini harus segera diatasi.

“Mereka kita evaluasi dan kita dampingi, serta melibatkan PKK dalam monitoring dan pelaksanaan,” jelasnya.

“Selain stunting kita survei rumah, masih tanah lantai maka dibantu dalam plaster lantai, misal ada masalah sanitasi kita konfirmasikan dengan dinas terkait,” tambahnya.

Pj Wali Kota, Sinoeng N Rachmadi meminta agar mempercepat layanan masyarakat salah satunya Posyandu serta melibatkan PKK.

“Harus cepat bekerja, nanti saya evaluasi di tiap enam bulan, bukan Agustus dan Desember waktu untuk menilai apakah program berjalan atau marak ketika pembukaan saja,” kata Sinoeng.

Menurutnya dalam melakukan pencegahan harus dilakukan sejak dini.

“Kepada PKK dan posyandu jangan bereaksi saat terjadi masalah, namun sejak dini lakukan pencegahan. Baik itu kekerasan dalam rumah tangga, atau lakukan edukasi agar tidak ada anak belum cukup umur menikah,” paparnya. (han)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved