Kepemimpinan Kepala Sekolah di Era Kurikulum Merdeka

Oleh: Herlina Setyowati, S.Pd.SD., Kepala SD Negeri Kecil Tuko, Kec. Pulokulon, Kab. Grobogan

Kepemimpinan bukanlah sebuah posisi ataupun jabatan, melainkan sebuah proses pembelajaran dan praktik. Kepemimpinan adalah sebuah kemampuan atau kekuatan di dalam diri seseorang untuk memimpin dan mempengaruhi orang lain dalam hal bekerja, di mana tujuannya adalah untuk mencapai target yang telah ditentukan.

Pemimpin tidak hanya berperan dalam membuat keputusan dalam alokasi sumber daya yang diperlukan, tetapi juga dalam memberikan arah ke mana institusi akan dibawa. Dengan memperhatikan perkembangan lingkungan strategis, pemimpin harus mampu mengatasi permasalahan yang terjadi serta mampu memanfaatkan segala peluang di dalam lingkungan strategis tersebut. Kepemimpinan harus dapat berfungsi mengawal proses pembangunan dan hasil-hasilnya dapat dirasakan oleh anak-anak bangsa..

Implementasi sifat-sifat kepemimpinan dalam praktik kepemimpinan mencakup butir-butir integritas, pengetahuan, keberanian, inisiatif, kebijaksanaan, keadilan, dapat dipercaya, dan sikap tidak mementingkan diri sendiri. Implementasi sifat-sifat kepemimpinan yang baik dari seorang pemimpin akan menimbulkan pandangan bahwa seorang pemimpin mempunyai sifat yang baik sehingga menimbulkan kesan yang positif bagi bawahan. Sebaliknya, sifat-sifat yang buruk dari seorang pemimpin akan menimbulkan kesan yang tidak baik di mata bawahannya. Pandangan ini berpengaruh dan berimplikasi pada respons bawahan terhadap sikap, tindakan, dan keputusan pemimpin.

Sikap dan perilaku pemimpin dapat menjadi contoh sehingga akan diikuti oleh bawahan. Jika muncul pandangan atau image positif terhadap pemimpinnya, maka respons bawahan juga akan menjadi positif. Dampaknya, apa yang diperintahkan oleh pemimpin akan dilakukan oleh bawahan dengan sepenuh hati sehingga tugas-tugas dapat berjalan secara lancar dan tercapai tujuannya. Sedangkan pandangan atau citra negatif terhadap pimpinan akan menuntun bawahan cenderung mengabaikan arahan sang pemimpin. Para bawahan akan bekerja dengan setengah hati. Akibatnya pun akan fatal bagi organisasi yang dipimpin.

Dalam rangka melaksanakan pembelajaran,  kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu aspek yang berpengaruh untuk memajukan pendidikan Indonesia. Kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran di sekolah merupakan kunci untuk memajukan sekolah di era Kurikulum Merdeka. Sebagai pemimpin pembelajaran, kepala sekolah harus memastikan bahwa semua guru dapat dan telah menerapkan hasil pelatihan, memfasilitasi kebutuhan belajar siswa, menciptakan keterbukaan, dan melibatkan masyarakat untuk meningkatkan mutu sekolah.

Kualitas sekolah sangat bergantung pada kepemimpinan kepala sekolah. Kepala sekolah sebagai pimpinan tertinggi di sekolah, pengambil keputusan dalam segala hal, antara lain tentang penugasan guru, pengadaan sarana serta prasarana pendidikan. Kepala sekolah juga memiliki kewenangan untuk mengatur waktu belajar siswa berkomunikasi secara eksternal dengan pemerintah, tokoh masyarakat, atau pada siapapun yang bisa berpartisipasi dalam pengembangan sekolah.

SD Negeri Tuko Kecil berlokasi di Dusun Kayen RT 01 RW12 Desa Tuko, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan sebagai salah satu sekolah dasar yang telah melaksanakan implementasi Kurikulum Merdeka Mandiri Berubah. Sekolah ini hanya memiliki siswa sebanyak 32 dengan tenaga pendidik sebanyak 6 guru dan 1 tenaga kependidikan.

Menjadi pemimpin di sekolah kecil adalah suatu tantangan tersendiri. Meskipun hanya memiliki jumlah siswa sedikit, kepala sekolah dan guru-guru bertekad membawa perubahan menjadi sekolah dengan keluaran yang berkualitas. Kurikulum Merdeka sebagai pedoman bagi guru-guru dalam memerdekakan anak sehingga dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya. Semoga dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan dunia pendidikan di Indonesia.