Guru Berkarya

Mengajakan Critikal Thinking dalam Kegiatan Belajar Mengajar

Seiring tuntuan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat serta mudahnya orang mengakses informasi bermacam-macam

Editor: galih permadi
IST
Supyani, S.Pd.SD., M.Pd., Kepala Sekolah SD Negeri Tempuran, Kecamatan Andong, Kab. Boyolali 

Oleh: Supyani, S.Pd.SD., M.Pd., Kepala Sekolah SD Negeri Tempuran, Kecamatan Andong, Kab. Boyolali

Seiring tuntuan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat serta mudahnya orang mengakses informasi bermacam-macam pula jenis konten/ isi yang didapatkan. Terdapat hal positif dan negatif. Selain itu. dampak atau pengaruh dari adanya konten game anak menjadi enggan dan malas belajar. Satu terobosan yang diterapkan di SD Negeri Tempuran Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali adalah dengan membekali warga sekolah agar memiliki kemampuan berfikir kritis (critical thinking). Kemampuan ini khususnya pemanfaatan Teknologi Digitalisasi. Seluruh guru dan peserta didik di sekolah harus memiliki kemampuan  untuk berpikir kritis, dengan memiliki keterampilan tersebut mereka akan bisa membedakan content mana yang menunjang pembelajaran/ berguna serta bermanfaat serta content yang  menjerumuskan/ merugikan mereka. Selain itu kemampuan berpikir kritis bisa membantu anak-anak untuk lebih mudah memahami pelajaran, menyelesaikan tugas-tugas sekolah, serta mencari solusi .

Berfikir Kritis  merupakan kemampuan  yang sangat penting,dalam dunia pendidikan,Oleh Karena itu bapak/ serta ibu guru terlebih dahulu harus di berikan pemahaman bagaimana cara  mengajarkan berpikir kritis dan menerapkan critical thinking  yang tepat dan sesuia dengan materi yang disajikan ini merupakan satu tantangan dan tuntutan . Dalam artikel ini, Selaku Kepala Sekolag Dasar yang berada di SD Negeri Tempuran Kecamatan Andong akan mengulas berkenaan dengan critical thinking, bagaimana caranya, dan bagaimana menerapkanya dalam kegiatan belajar mengajar. Critical thinking adalah kemampuan untuk mendefinisikan, menganalisa, serta mencari jawaban atau solusi secara logis. Tahapan penerapannya dalam kegitan tersebut yaitu Pertama critical thinking adalah mendefi nisikan dan mengidentifikasi sebuah masalah atau sebuah pertanyaan sedetail dan serinci mungkin. Semakin jelas masalahnya maka akan semakin mudah untuk memberikan solusinya. Untuk mendenfinisikan sebuah masalah atau pertanyaan, maka guru dituntut harus mengajari dan motivasi peserta didik mau mengajukan pertanyaan. Misalnya dengan pertanyaan seperti (ADIKSIMBA) Apa, Dimana Kapan Siapa Mengapa dan Bagaimana. Langkah kedua dalam Critical thinking adalah guru harus melaksanakan/mengajak tahapan pengumpulan data. Sebagai Guru Profesional, kreatif dan inovatif maka harus perlu mengajarkan kepada peserta didik dengan cara mencari dan mengungkapkan jawaban beserta solusi. Langkah ketiga adalah mengajari anak-anak menganalisa dan mengevaluasi data tersebut. Peserta didik kita minta untuk selalu menganalisa dengan pertanyaan seperti apakah sumbernya valid,siapa narasumbernya,dan apakah  kesimpulan tersebut di support oleh data atau hanya sekedar argumen. Langkah keempat adalah mengidentifkasi asumsi. Sebagai guru adalah sangat penting untuk mulai mengajarkan kepada peserta didik  untuk selalu berpikir netral karena dalam pemecahan setiap masalah bersikap netral  adalah sangat penting. Hal ini bisa dilakukan dengan mengajarkan kepada peserta didik untuk berpikir dalam mencari jawaban. Langkah Kelima adalah membuat keputusan. Pada tahap ini masalah sudah teridentifikasi dengan jelas. Data-data sudah terkumpul dan sudah dianaliasa relevansi dan validasinya.

 Dengan demikian, kita sebagai guru perlu mengajarkan kepada anak-anak untuk mengambil kesimpulan. Hal ini selasar dengan pendapat Halpern,”Critical thinking merupakan penggunaan keterampilan atau strategi kognitif individu yang mampu meningkatkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Keterampilan tersebut untuk menghasilkan pemikiran yang bertujuan, beralasan, dan diarahkan pada tujuan dalam memecahkan masalah, merumuskan kesimpulan, dan membuat keputusan, sehingga seseorang menggunakan keterampilan yang dimiliki secara bijaksana dan efektif untuk konteks tertentu dan jenis tugas tertentu (Halpern, 2014: 25)

Dengan mengajarkan peserta didik critical thinking, maka dengan sendirinya  sudah membekali peserta didik sebuah keahlian penting untuk dapat menyelesaikan tugas dan masalah mereka dalam dunia nyata. Untuk itu, bagi para guru dan peserta didik adalah sangatlah penting .Dengan bekal seperti ini, maka peserta didik kita akan mampu menghadapi dan mencari solusi dalam setiap masalah dan tantangan dalam kehidupannya.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved