Berita Regional

WNA Bikin Kampung Eksklusif di Ubud, Wagub Bali: Akan Ditertibkan

Warga Negera Asing (WNA) dari sebuah negara membuat wilayah eksklusif atau 'kampung' bagi mereka sendiri di Ubud, Gianyar, Bali.

Istimewa
Ilustrasi - Sejumlah turis asing mengendarai sepeda motor tanpa mengenakan helm di Jalan Sunset Road, Kuta, Badung, Bali, Selasa (28/2/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, DENPASAR - Warga Negera Asing (WNA) dari sebuah negara membuat wilayah eksklusif atau 'kampung' bagi mereka sendiri di Ubud, Gianyar, Bali.

Hal itu diungkapkan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace.

"Di Ubud, ada suatu WNA bahkan orang menyebut 'kampung negara tertentu', karena dia eksklusif, tertutup, antara mereka sana dan tidak tahu apa yang terjadi dalam tembok lingkungan yang mereka bangun," kata dia saat menjadi narasumber dalam program The Weekly Brief with Sandi Uno" (WBSU) yang digelar secara daring, Senin (20/3/2023).

Baca juga: Sandiaga Bentuk Satgas Larangan Turis Asing Sewa Motor di Bali

Cok Ace mengatakan, keberadaan WNA di Ubud yang membuat wilayah eksklusif tersebut akan menjadi sasaran prioritas dari Satgas Pariwisata.

Para WNA itu bakal mendapatkan pembinaan dari petugas.

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace. (Kompas.com/ Yohanes Valdi Seriang Ginta)

Bahkan, apabila ditemukan pelanggaran hukum, petugas akan melakukan pendeportasian.

"Ini juga menjadi prioritas kami untuk menerbitkan WNA yang ada di Ubud, Sanur.

Penertiban menyangkut masalah pembinaan, tindakan hukum apabila ada pelanggaran pidana bahkan deportasi," kata dia.

Cok Ace menegaskan, Pemprov Bali telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pariwisata dari berbagai instansi seperti Polda Bali, Kemenkumham Bali, Satpol PP, dan aparat Desa Adat untuk menertibkan para WNA nakal.

Satgas ini akan beroperasi di tiga wilayah objek wisata yakni Sanur (Denpasar), Ubub (Gianyar), dan Nusa Penida (Klungkung).

Satgas bertugas menertibkan para WNA yang melanggar lalu lintas, menyalahi izin tinggal alias bekerja secara ilegal, dan tinggal melebihi batas waktu atau overstay.

Ia mengatakan, Satgas Pariwisata ini bentuk karena keberadaan sejumlah WNA di Bali mulai menimbulkan keresahan bagi masyarakat, khususnya warga Bali beberapa waktu belakangan.

Ulah para turis asing ini pun beragam. Mulai dari melanggar tata tertib lalu lintas, membuat keributan hingga berujung berkelahi baik sesama WNA maupun dengan masyarakat lokal.

 
"Di samping itu beberapa hal juga mereka lakukan konflik dengan masyarakat, konflik dengan polisi bahkan konflik sesama wisatawan, beberapa hari lalu wisman mereka berantem dengan temannya sendiri," kata dia.

Lebih dari itu, lanjut Cok Ace, para WNA ini juga ada yang bekerja secara ilegal dengan membuka usaha kecil-kecilan di Bali.

Aktivitas mereka ini sangat berdampak bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Bali.

"Banyak di antara mereka ke Bali buka usaha kecil-kecil, buka spa, buka latihan naik sepeda motor dan biro jasa lainnya. Ini tentu sangat meresahkan terutama saudara kita yang bergerak di bidang UMKM. Mereka bersaing langsung dengan WNA secara langsung pekerjaan yang kami tekuni di Bali," kata dia. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wagub Bali Sebut Ada WNA Bikin 'Kampung' Eksklusif di Ubud"

Baca juga: Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Ditutup Sehari Penuh Karena Nyepi, Mulai Rabu Pukul 06.00 Wita

Sumber: Kompas.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved