Ini Kebijakan Shin Tae-yong untuk Para Pemain yang Puasa Jelang Timnas Indonesia Vs Burundi

Ini Kebijakan Shin Tae-yong untuk Para Pemain yang Puasa Jelang Timnas Indonesia Vs Burundi

TRIBUNJATENG.COM - Timnas Indonesia akan melawan Burundi di FIFA Matchday yang digelar di bulan Ramadan 1444 Hijriyah.

Duel Timnas Indonesia akan digelar dua kali, yakni pada 25 dan 28 Maret 2023.

Jelang pertandingan, para pemain mendapat porsi latihan yang tak ringan, padahal mereka harus menjalani puasa.

Baca juga: Ini 28 Pemain Timnas Indonesia Vs Burundi, Yakob dan Yance Sayuri Saingan Berat Arhan dan Asnawi

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong mengimbau pemainnya terkhusus beragama muslim untuk tidak menjalankan ibadah puasa terlebih dahulu ketika timnya mempersiapkan diri bermain di FIFA Matchday.

Shin Tae-yong merasa seorang pemain akan sulit menjalani latihan berat secara maksimal saat sedang berpuasa.

Hanya saja sebelum benar-benar menerapkan kebijakan tersebut, Shin Tae-yong akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan pemuka agama.

"Puasa, memang agak sulit buat saya, karena para pemain harusnya bisa makan di jam-jam tepat waktu," kata Shin Tae-yong.

"Kalau tanpa kita makan, tapi harus lari dan tanding, itu agak sulit buat pemain," ujar Shin Tae-yong.

Lebih lanjut, Shin Tae-yong akan meminta masukan dari pemuka agama sebelum menerapkan kebijakan tersebut.

"Jadi saya harus koordinasi dulu dengan pemimpin agama dan pemain biar bisa fokus saat pertandingan dan sehari sebelumnya fokus ke laganya," ungkap Shin.

"Maksudnya kita tetap makan tanpa puasa, mungkin hari-hari yang tidak puasa,"

"Mungkin bisa diganti, setelah periode puasa. Untuk Itu harus dibicarakan lagi dengan pemain dan pemimpin agama," jelasnya.

Jika melihat di luar negeri, tak sedikit pemain yang tetap menjalankan puasa meskipun tengah menjalani agenda kompetisi yang padat.

Mohamed Salah, Sadio Mane, Achraf Hakimi, Hakim Ziyech dan Karim Benzema menjadi deretan pemain yang dikenal tetap berpuasa meskipun menjalani pertandingan.

Hanya saja memang situasi itu tak bisa disamaratakan apalagi dibandingkan dengan kondisi fisik para pemain nasional yang mungkin berbeda.

(*)