Berita Nasional
LHKPN Abdul Gaffar Pegawai KPP Pratama Bantaeng Jadi Sorotan Mendadak Punya Harta Rp 98,3 Miliar
Beberapa nama pejabat Kementerian Keuangan ikut terseret, sejak kasus harta tak wajar milik Rafael Alun Trisambodo.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Beberapa nama pejabat Kementerian Keuangan ikut terseret, sejak kasus harta tak wajar milik Rafael Alun Trisambodo (RAT) mencuat.
Kali ini Abdul Gaffar, Account Representative di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bantaeng, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Ia tercatat memiliki harta Rp 98,3 miliar yang melonjak tajam dalam satu tahun.
Baca juga: Laporan Harta Kekayaan LHKPN Bupati Blora Arief Rohman, Tanah, Kendaraan dan Total Kekayaan
Berdasarkan data LHKPN pada 2018, Gaffar memiliki harta sebesar Rp 950 juta.
Namun memiliki utang yang jauh lebih tinggi dari total hartanya, sehingga harta kekayaannya saat itu minus Rp 85,2 juta.
Selang setahun, harta Abdul Gaffar meningkat drastis menjadi Rp 98,3 miliar dengan jumlah utang sebesar Rp 950 juta.
Dari total kekayaan tersebut Dia memiliki tanah dan bangunan senilai Rp 250 juta, alat transportasi dengan total Rp 89,5 juta.
Kemudian, dia juga memiliki harta bergerak lainnya yang melonjak drastis senilai Rp 99 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 500 juta, serta kas dan setara kas sebesar Rp 10,2 juta.
Merespons hal tersebut, Juru Bicara Kemenkeu Yustinus Prastowo mengatakan, janggalnya harta Abdul Gaffar sudah masuk ke radar Kemenkeu.
Selain itu, pihak Kemnkeu juga sudah menghubungi dan meminta klarifikasi melalui email yang bersangkutan.
“Sudah masuk radar kemenkeu. Kami tadi sudah melakukan pengecekan terhadap LHKPN yang bersangkutan masuk anomali, karena ada di luar semesta yang mustinya mencerminkan penghasilan dan harta,” tutur Prastowo kepada awak media, Selasa (21/3).
Setelah Kemenkeu menerima konfirmasi dari Abdul Gaffar, disebutkan bahwa ada kesalahan input angka pada LHKPN.
Kemudian, menurutnya Abdul Gaffar mengaku mendapatkan warisan benda antik yang keliru diinput.
Baca juga: Laporan Harta Kekayaan LHKPN Walikota Magelang Muchamad Nur Aziz,Tanah Bangunan dan Jumlah Kendaraan
“Pertama ada salah input angka, kedua yang bersangkutan mengaku mendapat warisan benda antik yang keliru diinput nanti akan kami jelaskan lebih rinci,” jelasnya.
Adapun terkait kekayaan pada 2018 yang minus Rp 85,2 juta, ini karena utang yang lebih banyak.
“Sejauh yang kami terima, yang lonjakan itu minus karena utang lebih besar,” imbuhnya. (*)
Harga Pertamax hingga Pertamina Dex Pertamina Turun Hari Ini 1 Juni 2023 |
![]() |
---|
Erick Thohir Jadi Rujukan Cawapres Presiden Jokowi dan Elit PBNU |
![]() |
---|
Budi Hartono dan Michael Hartono Kembali Jadi Orang Terkaya Indonesia Imbas Harga Batu Bara Turun |
![]() |
---|
UMPTKIN 2023 Diminati Calon Mahasiswa Nonmuslim, Gus Yaqut Tegaskan PTKIN Terbuka Bagi Semua Agama |
![]() |
---|
Tak Ingin Kasus Kekerasan Seksual Terjadi di Tempat Kerja, Menaker akan Terbitkan Pedoman Pencegahan |
![]() |
---|