Berita Viral

Viral Video Penumpang Super Air Jet Rute Bali Jakarta Basah Kuyup Keringat Karena AC Mati

Viral di media sosial video penumpang maskapai Super Air Jet rute Bali-Jakarta kepanasan.

Editor: rival al manaf
kontan.co.id
ilustrasi - maskapai Super Air Jet 

TRIBUNJATENG.COM - Viral di media sosial video penumpang maskapai Super Air Jet rute Bali-Jakarta kepanasan.

Dalam video yang beredar disebutkan penyejuk udara atau AC pesawat tidak beroperasi, sehingga menimbulkan kondisi panas di dalam kabin.

Video para penumpang kegerahan hingga berkeringat viral di media sosial TikTok.

Video tersebut diunggah akun @velypuspa.

Baca juga: Menengok Kampung Toleransi Saat Perayaan Nyepi di Karanganyar

Baca juga: Viral Anak Tak Kenali Ayahnya yang Berseragam TNI, Momen Satgas UNIFIL 2022 Kembali ke Indonesia

Baca juga: Viral Foto 2 ASN Wonogiri Ciuman Beredar di Media Sosial, Padahal Bukan Pasangan Suami Istri

Ia menceritakan pengalamannya sebagai penumpang pesawat Super Air Jet dengan nomor penerbangan IU-737 yang beroperasi tanpa AC selama sekitar 1 jam 50 menit.

"Kebayang enggak sih lu, 1 jam 50 menit di atas ketinggian tertentu dengan kondisi udara terbatas dan panas! Ada ibu hamil, anak bayi!," tulis akun tersebut, dikutip Rabu (22/3/2023).

Akibat kondisi kabin yang panas tersebut, akun itu bilang, sejumlah penumpang terpaksa membuka maskernya.

Bahkan disebutkan ada penumpang yang sampai membuka baju akibat kegerahan.

Dalam video @velypuspa yang lain bahkan tampak pakaian seorang anak dan ibu sudah basah kuyup oleh keringat ketika para penumpang antre untuk keluar dari kabin pesawat.

"Kebayang enggak panasnya kaya apa?? Itu sampai basah kuyup bajunya," tulis akun tersebut.

Menanggapi video keluhan tersebut, Direktur Utama Super Air Jet Ari Azhari menyampaikan permintaan maaf.

Ia memberikan penjelasan terkait penyebab panasnya kabin pesawat penerbangan tersebut.

Kejadian terjadi ketika pesawat sedang terbang mencapai ketinggian 30.000 kaki di atas permukaan laut.

Ketika pesawat mencapai titik tersebut, terdapat indikasi sistem pengatur tekanan udara di kabin tidak berfungsi seharusnya (kurang maksimal), sehingga pilot harus menurunkan ketinggian pesawat.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved