Melihat Sirine Penanda Buka Puasa di Pendapa Bupati Blora, Peninggalan Belanda Sejak 1979

TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Warga Blora mungkin sudah tidak asing lagi dengan suara sirine yang ada di sekitaran Alun-alun Blora.

Yakni tepatnya di halaman Pendapa Rumah Dinas Bupati Blora.

Suara sirine inilah sebagai penanda waktu berbuka puasa dan imsak sahur bagi warga Kota Blora dan dilanjutkan dengan kumandang azan. 

Kebanyakan warga Blora, mereka menyebut suara sirine ini dengan istilah nguk yakni sesuai dengan suara yang dikeluarkan.

Seorang petugas yang bertugas membunyikan sirine tersebut mengatakan, sirine ini tidak bisa dibunyikan lama.

Baca juga: Ramainya Ngabuburit Hari Pertama Puasa di Alun-alun Blora

Baca juga: Patroli Ramadan Terus Ditingkatkan, Polisi Keliling Sambangi Pasar dan Pertokoan di Blora

"Dibunyikan selama sekira 2 menit, karena kalau terlalu lama bisa konsleting (kobong, istilah Jawa)," ucapnya kepada Tribunjateng.com, Kamis (23/3/2023).

Diketahui, sirine tersebut merupakan peninggalan zaman Belanda.

Oleh Belanda, sirine tersebut dahulu berfungsi sebagai penanda akan datangnya serangan musuh.

Kini, sirine tersebut dijadikan Pemkab Blora sebagai penanda waktunya berbuka puasa dan imsak sahur. 

Sirine tersebut mulai dijadikan penanda buka puasa dan imsak sahur sejak 1979.

Tiang sirine ini tingginya 15 meter dan terbuat dari besi. 

Bagian atasnya berbentuk bulat yang berisi sejumlah kumpuran. (*)

Baca juga: Berkah Ramadan di Batang, Sehari Daryati Bisa Jual 100 Kelapa Muda

Baca juga: Alat Berat Sudah Ditarik dari Kebun Teh Kemuning Karanganyar, Pasca Aksi Protes Warga

Baca juga: Alasan April Warga Kaliwungu Kendal Beli Kain Ketimbang Pakaian Jadi: Model Bisa Disesuaikan Selera

Baca juga: Siap-siap, 30 April 2023 Ada Festival Ogoh-ogoh, 3 Raksasa Diarak Keliling Kota Semarang