Berita Semarang

Potret Tempat Para Preman Tobat di Semarang, Pondok Pesantren Istighfar Tombo Ati

Potret tempat para preman tobat di Kota Semarang diabadikan wartawan Tribun Jateng.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: rival al manaf

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Potret tempat para preman tobat di Kota Semarang diabadikan wartawan Tribun Jateng.

Tempat itu adalah  Pondok Pesantren Istighfar Tombo Ati Semarang. 

Julukan sebagai tempat preman tobat muncul lantaran para santrinya mayoritas pernah terlibat aksi  kriminalitas.  

Baca juga: Siap-siap, 30 April 2023 Ada Festival Ogoh-ogoh, 3 Raksasa Diarak Keliling Kota Semarang

Baca juga: Daftar Tarif Tol Jakarta Semarang Terbaru Jelang Mudik Lebaran 2023

Menyambangi pondok yang berada di Kampung Perbalan, Purwosari, Semarang Utara Kota Semarang itu, maka akan menemukan para santri yang mengenakan pakaian serba hitam dari baju, celana hingga peci.

Di bagian depan baju hitam tersebut tertulis 'Pejuang Akhirat' di belakangnya terdapat kalimat nama pondok tersebut.

Tak hanya pakaian para santrinya, ornamen bangunan pondok juga khas. 

Hal itu tampak dari bangunan depan pondok yang terdapat patung naga terpotong antara kepala dan tubuhnya.

Aktivitas buka bersama di Pondok Pesantren Istighfar Tombo Ati Semarang. Pendiri Pesantren, Gus Tanto memimpin kegiatan tersebut yang diikuti secara khusyuk oleh para santri di Kampung Perbalan, Purwosari, Semarang Utara Kota Semarang itu, Kamis (23/3/2023).
Aktivitas buka bersama di Pondok Pesantren Istighfar Tombo Ati Semarang. Pendiri Pesantren, Gus Tanto memimpin kegiatan tersebut yang diikuti secara khusyuk oleh para santri di Kampung Perbalan, Purwosari, Semarang Utara Kota Semarang itu, Kamis (23/3/2023). (Tribun Jateng/ Iwan Arifianto)

Tampak pula usus dari naga itu terburai.

Di antara potongan tubuh naga itu, tertulis nama pondok dan kalimat arab berbunyi Inna sholati wanusuki wamahyaya wamamati lillahi robbil alamin, artinya sesungguhnya salatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah kepunyaan Allah. 

Latar belakang para santrinya ternyata juga berbeda. 

Santri yang mondok di tempat itu adalah para mantan pelaku kriminalitas seperti preman, pengguna narkoba, jambret, dan lainnya. 

"Kalau saya dulu preman, nodong dan jambret pernah saya lakukan,  urusan sama polisi biasa, tapi yang serius sampai tiga kali, masuk penjara satu kali karena hajar orang," ujar santri Pondok Pesantren Istighfar Tombo Ati Semarang Ansyor (65) kepada Tribun Jateng, Kamis (23/3/2023). 

Kendati sudah menua, Ayong panggilan akrab Ansyor tetap rajin menjadi santri kalong alias santri tidak mondok di ponpes tersebut.

Ia telah mendalami ilmu agama di tempat itu sekira  sejak tahun 2007. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved