Berita Sukoharjo
Peduli Anak Berkebutuhan Khusus, Sanggar Inklusi Ada di Setiap Kecamatan di Sukoharjo
Pemerintah Kabupaten Sukoharjo memberikan perhatian terhadap kesejahteraan anak berkebutuhan khusus.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, SUKOHARJO - Pemerintah Kabupaten Sukoharjo memberikan perhatian terhadap kesejahteraan anak berkebutuhan khusus.
Keberadaan sanggar inklusi di masing-masing kecamatan di Kabupaten Sukoharjo adalah wujud perhatian itu.
Manfaat keberadaan sanggar inklusi ini dirasakan pula oleh Sardi, orang tua yang memiliki anak dengan keterbatasan.
Puteranya didiagnosa menderita Celebral palsy. Kelainan itu membuat anaknya belum bisa berjalan dan bicara sampai di usia 11 tahun saat ini. Berbagai macam ikhtiar sudah dilakukan, termasuk berobat ke rumah sakit agar anaknya sembuh.
Keberadaan sanggar inklusi "Anak Bangsa" di kecamatannya tak dia sia-siakan. Terlebih, program sanggar memang untuk membantu proses tumbuh kembang anak berkebutuhan khusus.
"Kegiatan rutinnya ada terapi tiap hari Jumat, misal terapi wicara, " katanya, Jumat (24/3/2023)
Para orang tua dan anaknya yang berkebutuhan khusus bahkan diapresiasi melalui acara Jambore Anak Berkebutuhan Khusus, Senin (20/3/2023) lalu.
Bukan hanya sebagai ajang silaturahim antar orang tua dan ABK, namun mengangkat potensi mereka melalui beragam lomba.
Dalam acara itu, Sardi dan istrinya bertemu dengan ratusan orang tua dan ABK. Ini membuat kepercayaan dirinya meningkat.
Di situ, ia melihat ternyata bukan dia saja yang memiliki anak berkebutuhan khusus.
Bahkan, ada yang kondisinya lebih parah dari puteranya.
"Ternyata banyak anak berkebutuhan khusus. Ada anak yang tidak bisa apa-apa, mendingan anak saya" katanya
Pemkab Sukoharjo telah mendirikan sanggar inklusi di masing-masing kecamatan yang dimulai dari Kecamatan Nguter pada Tahun 2012.
Melalui sanggar inklusi, Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) mendapatkan edukasi dan terapi untuk mengembangkan kemandiriannya serta mendapatkan pelayanan kesehatan secara rutin berupa fisioterapi, terapi wicara, okupasi terapi, dan pemberian makanan tambahan.
Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan sanggar inklusi, Pemkab Sukoharjo memiliki inovasi Sukoharjo Ngopeni Akhu (Monggo Peduli Anak Berkebutuhan Khusus).
Inovasi ini telah mendapatkan apresiasi menjadi salah satu Top 40 (Forty) Inovasi Pelayanan Publik Provinsi Jawa Tengah Tahun 2022.
Inovasi tersebut terdapat 10 pelayanan kesehatan inklusif yang terdiri dari, Pelayanan Fisioterapi, Pelayanan Okupasi Terapi, Pelayanan Terapi Wicara, pendampingan dan konsultasi dengan spesialis anak dan psikolog jika diperlukan.
Juga pendampingan tim terdiri dari dokter, perawat, fisioterapi, dan ahli gizi dari puskesmas wilayah setiap 2 minggu, pemberian makanan tambahan/ vitamin, dan Identifikasi Anak Berkebutuhan Khusus yang membutuhkan kursi roda adaptif di Sanggar Inklusi,
“Pelayanan lainnya, pemberdayaan kader kesehatan di Sanggar Inklusi setelah melalui pelatihan dari terapis sanggar, Koordinasi lintas sektoral dan lintas program untuk advokasi Sanggar Inklusi yang berkomitmen dan kontinyu, dan Memfasilitasi Jaminan Kesehatan melalui kepesertaan JKN,” kata Bupati Sukoharjo Etik Suryani
Pesan Bupati Etik Suryani dalam Peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat Sukoharjo |
![]() |
---|
Jasad Pria Ditemukan Membusuk di Rumah Saat Dijenguk Anak dan Istrinya Yang Sudah Pisah Ranjang |
![]() |
---|
Bantuan Beras Cadangan Pangan Pemerintah Kembali Disalurkan di Sukoharjo, Bupati: Ringankan Beban |
![]() |
---|
UPDATE: 3 Potongan Tubuh Manusia di Sungai Pringgolayan Sudah Dibawa ke RSUD Dr Moewardi Solo |
![]() |
---|
Sambut HUT ke 4 Kormi, Bupati Sukoharjo Etik Suryani Ikuti Senam Tera 1 |
![]() |
---|