Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Pengakuan Pembunuh Dokter Paru Mawartih, Karena Kecewa Insentif Penanganan Covid-19 Disunat

Sakit hati insentif penanganan Covid-19 dipotong, jadi alasan petugas kebersihan ini membunuh dokter Mawartih Susanti di RSUD Nabire.

Editor: raka f pujangga
Istimewa
ILUSTRASI penanganan pasien covid-19 di salah satu rumah sakit di Kabupaten Tegal. 

TRIBUNJATENG.COM, NABIRE - Sakit hati insentif penanganan Covid-19 dipotong jadi alasan KY, seorang petugas kebersihan (cleaning service) membunuh dokter Mawartih Susanti yang bekerja di RSUD Nabire.

KY mengaku tega membunuh satu-satunya dokter spesialis paru di sana karena kecewa saat bekerja di tengah pandemi Covid-19.

Padahal KY ikut berjuang sebagai petugas kebersihan di RSUD Nabire tempat korban bekerja.

Baca juga: Fakta-fakta Pembunuhan Wanita Disertai Mutilasi Jadi 62 Bagian di Wisma Kaliurang Jogja

Keterangan tersebut disampaikan Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri.

"Melalui pengakuan sementara KY kepada penyidik yaitu sakit hati. Karena ada pemotongan jasa insentif Covid-19 tahun 2020. Sehingga hal itulah dia lakukan pembunuhan terhadap dokter Mawar," ujar Fakhiri dalam konferensi pers di Jayapura, Rabu (29/3/2023).

Meski begitu, penyidik masih melakukan pengembangan.

Gunakan SCI

Kapolda mengatakan penanganan kasus ini dilakukan dengan penuh hati-hati. Selain itu, pengembangan kasus dilakukan menggunakan Scientific Crime Investigation (SCI).

Berdasarkan hasil autopsi, ditemukan tanda-tanda kekerasan pada jenazah korban.

Baca juga: Sebelum Meninggal Dokter Mawar Sempat Keluhkan Soal Keamanan di Sekitar Rumah Dinasnya di Nabire

Jenazah telah diotopsi saat dibawa ke Makassar untuk pengembangan lewat g laboratorium forensik (Labfor).

Baca juga: Isi Surat Lengkap Pelaku Pembunuhan dan Mutilasi di Sleman, Sebut Punya Waktu 24 Jam Untuk Putuskan

"Saya memerintahkan Kapolres untuk segera mengembangkan hasil autopsi yang dilakukan di Makasar," ujar Fakhiri.

Sementara, Polda Papua bekerja sama dengan Pusdokkes Mabes Polri untuk pemeriksaan mendalam guna mengungkap utuh kasus ini.

"Dari puting payudara almarhum dilakukan swab, juga kepada beberapa saksi. Dan akhirnya bisa mendapatkan hasil swab,"kata Fakhiri. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pembunuhan Dokter di Nabire: Pelaku Sakit Hati Honor Covid-19 Dipotong, Ini Penjelasan Kapolda

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved