Terlanjur Produksi Merchandise Piala Dunia U20, Juaraga Berharap Bisa Terjual

Juaraga sudah terlanjur bekerjasama dengan para UMKM untuk memproduksi produk-produk bertema Piala Dunia U20 dalam jumlah banyak.

Editor: Vito
TRIBUN JATENG/BRAM KUSUMA
Info grafis Piala Dunia U-20 Indonesia Dibatalkan 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Satu UMKM yang mengalami dampak besar dari pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia adalah PT Juara Raga Adidaya (Juaraga), sebagai pemegang lisensi merchandise resmi ajang turnamen internasional itu.

Juaraga sudah terlanjur bekerjasama dengan para UMKM untuk memproduksi produk-produk bertema Piala Dunia U20 dalam jumlah banyak. Tak tanggung-tanggung, Juaraga bahkan telah memproduksi 53 jenis merchandise. Ini merupakan yang terbanyak dalam sejarah penyelenggaraan Piala Dunia FIFA U-20.

“Kami telah berkomitmen untuk menghasilkan merchandise berkualitas tinggi dan menarik untuk turnamen ini, dan kami sangat sedih tidak jadi dapat memberikan pengalaman merchandise yang diharapkan para penggemar. Terlebih lagi, kami telah menjalin kerja sama dengan sektor UMKM dalam produksi merchandise untuk turnamen ini,” papar Mochtar Sarman, CEO Juaraga, dikutip dari keterangan resminya, Kamis (30/3).

Ia menuturkan, pembatalan itu sangat berdampak pada UMKM yang terlibat, termasuk para produsen, penyedia bahan baku, dan pelaku usaha kecil yang bermitra dengan Juaraga.

“Meskipun keputusan ini mengecewakan, kami tetap bangga telah ditunjuk langsung oleh FIFA sebagai pemegang lisensi merchandise resmi turnamen ini,” bebernya.

Meski terlanjur memproduksi produk-produk merchandise, Juaraga berharap tetap dapat menjualkannya kepada konsumen. Bahkan Juaraga mengapresiasi produk-produk yang telah dihasilkannya dari FIFA, PSSI, dan LOC, juga dari masyarakat yang sempat membelinya.

Juaraga mengaku akan terus berkomitmen untuk mendukung sepakbola dan olahraga pada umumnya di Indonesia. Mochtar berharap, pihaknya dapat terus bekerja sama dengan FIFA dan PSSI untuk menyediakan merchandise resmi dalam turnamen sepakbola di masa depan.

“Kami tetap mendukung UMKM di Indonesia. Kami berupaya untuk membantu mereka dalam memulihkan usaha mereka, dan menghadapi tantangan yang dihadapi akibat pembatalan turnamen,” ucapnya.

Sementara, Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) menyebut, setidaknya pelaku UMKM di Indonesia harus kehilangan potensi pendapatan hingga miliaran rupiah sebagai dampak dari pembatalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun ini.

"Potensi pendapatan yang bisa diraup dari ajang PD U-20 ini tentunya bisa sampai miliaran. Tapi karena kita batal jadi tuan rumah, maka potensi pendapatan ini belum bisa didapatkan oleh industri UMKM," kata Sekjen Akumindo, Edy Misero, kepada Kontan, Kamis (30/3).

Ia berujar, pelaku UMKM yang diproyeksikan kehilangan potensi ladang pendapatan di antaranya adalah pelaku usaha di bidang merchandise seperti baju kaos bertema Piala Dunia U20, pernak-pernik aksesoris, pelaku bisnis sablon, industri makanan dan minuman, hingga industri pariwisata, hotel dan restoran. (Kontan/Nurtiandriyani Simamora)

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved