Berita Kendal
Ngangklang, Tradisi Jelang Sahur di Ngareanak Kendal, Pemuda Keliling Kampung Bunyikan Alat Musik
Seperti biasanya di bulan Ramadan, sekelompok pemuda Dusun Ngareanak, Desa Ngareanak, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal memiliki tradisi.
Penulis: deni setiawan | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL – Seperti biasanya di bulan Ramadan, sekelompok pemuda Dusun Ngareanak, Desa Ngareanak, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal memiliki tradisi tersendiri jelang sahur.
Mereka seakan menjadi ‘alarm’ bagi warga muslim untuk segera bangun dan menyiapkan menu yang hendak disantap saat sahur bersama keluarga.
Seperti yang terlihat pada hari ke 11 Ramadan, Minggu (2/4/2023).
Sekira pukul 02.00, satu persatu pemuda berkumpul di halaman Musala Al Hikmah RT 01 RW 04 Ngareanak.
Total ada 7 pemuda yang kali ini bergabung.
Mereka adalah Wawan, Didik, Bagas, Vanda, Noval, Arga, dan Imam.
Beberapa perlengkapan musik sederhana (ala kadarnya) pun telah mereka siapkan.
Seperti tamborin, bolero, marawis, kecrek, kentongan, hingga jerigen-galon air isi ulang yang disusun dan diikat menggunakan potongan ban bekas.
Berbekal beberapa alat musik itu, mereka lantas memulai tugasnya berkeliling kampung.
Sebagai awalan, lantunan musik Jaran Goyang ciptaan Andi Bendol pun diperdendangkan sembari berjalan kaki.
Dari tetabuhan musik itu, suasana yang semula hening, terlebih hawa dingin seusai semalaman hujan pun berubah menjadi riuh.
Sesekali pula, suara musik yang mereka tabuh bersahut-sahutan dengan kampung tetangga.
Inilah ngangklang, tradisi yang tak pernah absen bagi para pemuda di kampung tersebut setiap Ramadan, menjelang waktu sahur.
Aktivitas yang sudah turun temurun dilakukan bahkan di antara mereka pun tak mengetahui secara pasti kapan tradisi itu dimulai dan oleh siapa.
Ini adalah cara mereka berkeliling membangunkan warga untuk sahur, bukan menggunakan alat pengeras suara, melainkan menggunakan alat musik sederhana.
Sesekali mereka berhenti untuk berganti peran menggunakan alat musik agar tak jenuh dan dapat merasakan semua.
Dalam perjalanan sejauh sekira 2 kilometer itu, total ada sekira 7 lagu yang telah mereka bawakan.
Mulai dari Jaran Goyang, Pepiling, Prau Layar, Ojo Dipleroki, Klebus, Yabadrotim, hingga Kerinduan.
Diawali dari halaman Musala Al Hikmah, di tempat itu pula mereka mengakhiri aktivitasnya.
Sebelum bubar, sekira pukul 03.00, 4 pemuda masuk ke dalam musala.
Mereka mengaktifkan speaker, kemudian menggunakan mic melantunkan syair Sahur Aceh yang sempat viral, namun diubah beberapa liriknya menggunakan bahasa Jawa.
“Alhamdulillah, Ramadan tahun ini kami masih bisa menjalankan tradisi turun temurun di kampung kami.”
“Untuk menjalankan tradisi ngangklang, tidaklah pasti jumlah personil yang ikut.”
“Biasanya ada 5 orang dan akan semakin banyak yang ikut ketika akhir pekan, seperti hari ini,” kata Vanda kepada Tribunjateng.com, Minggu (2/4/2023).
Menurutnya, ketika semakin banyak yang ikut, alat musik yang mengiringi langkah kaki pun akan semakin bervariasi dan bertambah gayeng.
“Tidak ada pula ketentuan harus alat musik apa, yang penting bisa dibunyikan dan nantinya diselaraskan agar lagu yang kami bawakan bisa enak didengar,” tambah Didik.
Dia berharap, tradisi ngangklang yang menjadi bagian dari kearifan lokal ini terus dipertahankan.
“Terima kasih kepada orangtua yang sudah mengizinkan anak-anaknya ikut ngangklang.”
“Ini adalah kegiatan positif pemuda sembari menunggu waktu sahur.”
“Ini lebih bermanfaat dan asyik ketimbang nongkrong main game,” tutup Wawan, warga RT 02 RW Ngareanak ini. (*)
Bupati Tika: 132 Investor Masuk Kawasan Industri Kendal, Nilai Total Rp171,89 Triliun |
![]() |
---|
Pra Porprov Panahan di Kendal Resmi Dibuka, Pengurus Bidik Atlet Masuk Pelatnas |
![]() |
---|
DPRD Desak Pemkab Kendal Bentuk Satgas Pengawasan MBG: Jangan Sampai Ada Kasus Siswa Keracunan |
![]() |
---|
Inilah Penampakan Isi Menu MBG Alakadarnya Viral di Kendal, Disdikbud: Kami Belum Bisa Bertindak |
![]() |
---|
Jerit Petani Tembakau di Kendal, Harga Jual Anjlok: Lagi Jemur Hasil Panen Tiba-tiba Hujan Deras |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.