Makin Serius, Rencana Koalisi KIB-KIR Lobi PDIP dan Nasdem
lima parpol pro-pemerintah tengah menyusun rencana pertemuan lanjutan guna menyolidkan komitmen koalisi.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Sejumlah pihak makin serius membahas wacana pembentukan koalisi besar untuk menghadapi pilpres 2024, yakni penggabungan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).
Hal itu termasuk bakal calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) yang akan diusung, di mana lima partai politik (parpol) dalam KIB dan KIR memiliki aspirasi dan pandangan yang berbeda-beda.
Seperti diketahui, KIB merupakan gabungan Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), sedangkan KIR merupakan gabungan Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Juru Bicara (Jubir) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Usman M Tokan menyebut, lima parpol pro-pemerintah tengah menyusun rencana pertemuan lanjutan guna menyolidkan komitmen koalisi.
Menurut dia, Partai Gerindra, Partai Golkar, PKB, PAN, dan PPP tengah mencari waktu untuk kembali bertemu.
“InsyaAllah, lagi mencari waktu yang tepat untuk pertemuan yang diperluas. Kalau kedua koalisi ini, KIB dan KIR sudah ada kesepakatan-kesepakatan yang dibangun, minus PDIP dan Nasdem,” ujarnya, saat dikonfirmasi, Rabu (5/4).
Usman menuturkan, Partai Nasdem masih diberi kesempatan untuk berpikir bergabung dengan koalisi besar. Diketahui, saat ini Nasdem berada di Koalisi Perubahan bersama PKS dan Demokrat.
Tak hanya Nasdem, ia berujar, PDI Perjuangan juga akan bergabung. “Masih dilakukan lobi-lobi bagaimana bersama-sama membangun Indonesia yang lebih baik ke depan,” bebernya.
Perihal capres dan cawapres dari Koalisi Besar, Usman menuturkan, hal itu akan didiskusikan ketika sudah duduk bersama.
“Tidak bisa berandai-andai, dari awal kami sudah sampaikan kalau sekarang sedang uji publik potensi calon yang dikehendaki rakyat seperti apa. Semoga, diharapkan segera ada silaturahim pimpinan parpol, sehingga koalisi besar segera terwujud,” tandasnya.
Adapun, Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi menyatakan, dari hasil diskusi pada Minggu (2/4) lalu, ada banyak persamaan pemikiran dan kepentingan dari lima partai politik.
"Semoga saja ada kemajuan dalam memuluskan kerja sama atau koalisi lima partai. Akan banyak keuntungan elektoral dari koalisi," ucapnya.
Keuntungan pertama, menurut dia, yakni koalisi besar akan semakin memperluas basis konstituen, karena masing-masing partai memiliki basis sosial yang berbeda-beda. "Jika digabungkan, maka akan menambah potensi kemenangan paslon yang akan diusung," jelasnya.
Lalu yang kedua, Viva menilai, figur yang menjadi pasangan calon adalah hasil dari keputusan dan kompromi seluruh parpol yang tentu memiliki aseptabilitas, popularitas, dan elektabilitas yang terukur, dan memiliki peluang menang di pilpres.
"Kita tunggu proses dan dinamika politik selanjutnya. Yang pasti masih dalam proses komunikasi politik, dan akan dikabari selanjutnya," tukasnya. (Tribunnews/Reza Deni)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.