Berita Video
Video Kisah Pak Kus Berbagi Buka Puasa Kepada Penghuni Among Jiwo Semarang: Mereka Terkucilkan
Para penghuni yang mengalami gangguan kejiwaan di Among Jiwo Semarang terlihat antusias ketika donatur mengirimkan makanan untuk buka bersama.
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: Tim Video Editor
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Berikut ini video Kisah Pak Kus Berbagi Buka Puasa Kepada Penghuni Among Jiwo Semarang: Mereka Terkucilkan.
Puluhan penghuni Rumah rehabilitasi Among Jiwo Kota Semarang melaksanakan buka puasa bersama, Senin (10/4/2023).
Para penghuni yang mengalami gangguan kejiwaan tersebut terlihat antusias ketika donatur mengirimkan makanan untuk buka bersama.
Mereka berbaris mengambil dan makan bersama hidangan masakan telah disediakan oleh donatur.
Kusnanto, seorang donatur bahagia ketika dapat berbagi dengan penghuni Among Jiwo Kota Semarang.
Pemilik Rumah Makan Puri Pencet Pak Kus yang berada di Puri Anjasmoro Semarang itu merasa para penghuni Among Jiwo merupakan orang-orang terkucil.
"Banyak orang yang terlintas tidak bisa membahagiakan mereka," tuturnya kepada Tribunjateng.com, Senin (10/5/2023).
Pada buka bersama tersebut, dia membawa makanan 100 dus untuk dibagikan kepada para penghuni Among Jiwo Kota Semarang.
Dirinya senang ketika para penghuni Among Jiwo dapat merasakan menu makanan yang disajikan di restorannya.
"Saya memilih di tempat rehabilitasi Among Jiwo karena kalau di panti asuhan dan panti jompo telah banyak yang memberi bantuan."
"Kadang yang seperti inilah yang terlupakan," tutur dia.
Sementara itu Kepala UPTD Among Jiwo Kota Semarang, Setiyani Eka Ambarsari menuturkan, jumlah penghuni di tempat rehabilitasi Among Jiwo mencapai 74 orang.
Jumlah penghuni tersebut dianggap telah melebih kapasitas.
"Kapasitasnya untuk 40 orang."
"Sekarang sudah berkurang, pada 2019 jumlah sampai lebih dari 100 orang," ujarnya kepada Tribunjateng.com, Senin (10/4/2023).
Menurutnya, hingga saat ini tidak ada penghuni Among Jiwo Kota Semarang yang keluar dari tempat rehabilitasi itu.
Adapun yang keluar penghuni yang telah meninggal dunia.
"Kalau yang sudah sembuh jarang keluargannya yang mau menerima."
'Mereka ini kiriman dari hasil razia Satpol PP, kadang masuk 10 orang."
"Sekarang saja sudah dikatakan overload atau melebih kapasitas," jelasnya.
Terkait pasokan makanan, selama kebutuhan makan para penghuni disuplai dari pemerintah.
Namun jumlah pasokannya tidak seberapa untuk bisa memenuhi kebutuhan makan para penghuni.
"Makanannya dicukup-cukupkan."
"Jumlahnya untuk 50 orang," kata dia.
Dikatakannya, penghuni yang emosionalnya tidak stabil ditempatkan di balik jeruji besi.
Sementara penghuni yang telah dinyatakan sembuh dari gangguan jiwa telah diberikan ruangan untuk tidur.
"Karena overload dua rumah dinas digunakan mereka untuk tidur," tuturnya.
Ia menuturkan, selain dari pemerintah para donatur juga ikut membantu ketersedian pasokan makanan.
Dirinya berharap ada dermawan-dermawan mengulurkan bantuan untuk menghidupi penghuni rehabilitasi Among Jiwo Kota Semarang.
"Terkhusus untuk Bapak Kus, terima kasih telah memberikan bantuan untuk berbuka puasa."
"Semoga ada dermawan lainnya mengikuti jejak pak Kus," tandasnya. (*)
Video 183 Siswa SMPN 1 Kragan Rembang Keracunan, Distribusi MBG Dihentikan |
![]() |
---|
Video Hujan Angin Rusak 4 Rumah dan 1 Sekolah di Petungkriyono Pekalongan |
![]() |
---|
Video Demo Petani Pati Desak Bupati Sudewo Keluarkan Rekomendasi Pengajuan TORA Lahan 7,3 Hektare |
![]() |
---|
Video Lagi Asyik Ngopi di Kafe, Pengedar Sabu di Brebes Dibekuk Polisi |
![]() |
---|
Video Jasad Petugas Kebersihan Ditemukan di Selokan Semarang, Polisi Masih Dalami Penyebab Kematian |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.