Berita Kajen

Tahun Ini, Pemkab Pekalongan Akan Bangun 1200 Jamban Sehat

Tahun ini, Pemkab Pekalongan akan membangun sedikitnya 1.200 jamban sehat.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: raka f pujangga
Dok Prokompim Kabupaten Pekalongan
Bupati Pekalongan Fadia Arafiq saat menandatangani kesepakatan bersama atau MoU terkait komitmen percepatan stop buang air besar sembarangan (SBS) atau Open Defecation Free (ODF), bersama tim SBS Provinsi Jawa Tengah, di ruang rapat bupati. 

TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Tahun ini, Pemkab Pekalongan akan membangun sedikitnya 1.200 jamban sehat.

Hal itu dikatakan Bupati Pekalongan Fadia Arafiq usai menandatangani kesepakatan bersama atau MoU terkait komitmen percepatan stop buang air besar sembarangan (SBS) atau Open Defecation Free (ODF), bersama tim SBS Provinsi Jawa Tengah.

"Tahun ini ada 1.200 jamban sehat yang akan dibangun. Jamban ini merupakan bantuan dari pemerintah pusat dan Pemkab Pekalongan," kata Bupati Pekalongan Fadia Arafiq, Kamis (13/4/2023).

Baca juga: Pemkab Demak Bangun Beberapa Jamban Atasi Kasus Stunting, Upaya Turunkan Angka Kemiskinan Ekstrem

Fadia mengungkapkan, pihaknya sangat ingin semua warganya punya jamban, namun untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan bantuan banyak pihak terutama dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan CSR dari BUMN atau BUMD, serta pihak swasta di tingkat provinsi atau pusat.

Mengingat, keterbatasan kemampuan Pemkab Pekalongan. Karena, kalau hanya mengandalkan dari dana Pemkab Pekalongan dan CSR BUMD masih sangat kurang.

"Point saya hari ini adalah saya sangat memerlukan sentuhan bantuan dari Provinsi Jawa Tengah, agar permasalah jamban di Kabupaten Pekalongan bisa nol."

"Kalau komitmen kami jangan diragukan lagi, karena sebagai bupati saya ga ikhlas kalo ada warga saya BAB di sungai, saya liatnya juga sedih. Oleh karena itu, saya selalu berusaha mencari cara agar secara bertahap warga saya semua punya jamban, meski dana kami terbatas," ungkapnya.

Sementara itu terkait edukasi kepada masyarakat agar tidak BAB sembarangan, Fadia menjelaskan bahwa hal tersebut sudah selalu dilakukan, namun menurut perhatiannya, masyarakat melakukan hal tersebut karena memang tidak punya jamban di rumahnya.

Bupati Pekalongan Fadia Arafiq saat menandatangani kesepakatan bersama atau MoU (2)
Bupati Pekalongan Fadia Arafiq saat menandatangani kesepakatan bersama atau MoU terkait komitmen percepatan stop buang air besar sembarangan (SBS) atau Open Defecation Free (ODF), bersama tim SBS Provinsi Jawa Tengah, di ruang rapat bupati.

"Yang perlu di edukasi, tinggal orang-orang tua (generasi tua) yang memang telah terbiasa buang air di sungai," jelasnya.

Ketua Tim SBS Provinsi Jateng, Arif Sugeng mengungkapkan, Jawa Tengah berkomitmen 2023 untuk bebas SBS atau ODF.

Tujuannya, agar Jateng dari sisi kesehatan dan infrastruktur bisa menyelesaikan tugas dalam pencapaian sanitasi.

Menurutnya, program ini sudah bergulir cukup lama dan Jateng berkomitmen untuk menyelesaikan bersama sama dengan Pemkab dan Pemkot, oleh karena itu tim SBS berkomitmen akan terus mendampingi, dan bersinergi dengan Pemkab dan Pemkot agar target ODF selesai pada 2023 bisa tercapai.

"Kami optimis, Kabupaten Pekalongan akan bisa memenuhi target ODF tahun ini. Karena, Pemkab Pekalongan sudah berkomitmen, tinggal proses verifikasi saja.

"Pemkab Pekalongan angka capaiannya sudah 92 persen, masih kurang 8 persen saja, dan angka ini membuat kami optimis," katanya.

Baca juga: Program Pembangunan Jamban Aman Keluarga YDKK Berlanjut di Kota Magelang dan Kota Surakarta

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved