Aktivasi Ruang Ekspresi, Beragam Tarian Meriahkan World Dance Day di Stadium Tirtonadi Blora

TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Dalam rangka mengaktivasi ruang ekspresi, beragam tari-tarian memeriahkan World Dance Day (WDD)  yang diselenggarakan di Stadium Tirtonadi Blora, Jumat (28/4/2023).

Kegiatan ini diselenggarakan oleh RedHouse Art Lab yang merupakan komunitas yang bergerak di bidang seni dan budaya di Kabupaten Blora.

Komunitas ini berupaya menjadi ruang bertumbuhnya minat dan bakat generasi muda dalam bidang seni dan budaya, tentunya dengan kebebasan berekspresi yang bertanggungjawab.

"Dalam kurun waktu dua tahun ini, kami mempunyai serangkaian kegiatan aktifasi ruang publik dengan tujuan menumbuhkembangkan ekosistem seni dan budaya untuk terwujudnya kemajuan kebudayaan yang berkelanjutan di Kabupaten Blora," ucap Pimpro Red House, Adhi Ardhiansyah kepada tribunmuria.com di lokasi.

Sebagai bentuk pelestarian kebudayaan Indonesia, turut memperingati agenda Hari Tari Dunia yang dikenal World Dance Day (WDD), Blora Menari tahun ini mengangkat tema “Wiraga Wirama Wirasa”.

Dalam peringatan Hari Tari Sedunia ini bertujuan untuk merayakan tarian, bersenang-senang dalam universal bentuk seni, melintasi semua hambatan baik politik, budaya dan etnis dengan satu bahasa yang sama,
yaitu tarian.

"World Dance Day, Blora Menari tahun ini mengangkat tema “Wiraga Wirama Wirasa”. Wiraga berkaitan dengan teknik yang bersifat keragaan. Wirama berkaitan dengan irama, ritme, tempo sebagai sarana penyatuan diri dengan irama iringan, irama gerak, dan irama jarak," papar Adhi Ardhiansyah.

"Sementara wirasa merupakan tingkatan penghayatan yang menyertakan jiwa (rasa) di dalam mengekspresikan peran," imbuh Adhi Ardhiansyah.

Kegiatan ini akan melibatkan hampir 12 sanggar maupun individu dengan harapan akan terjalin komunikasi dan kolaborasi antar pegiat budaya khususnya tari di Kabupaten Blora.

"Untuk dapat bersama-sama merawat, melestarikan, dan membumikan karya seni tari dan pertunjukan dalam harmoni keragaman lokal," terang Adhi Ardhiansyah.

"Tadi ada Flash Mob di Pasar Sidomakmur Blora (15.00-16.00 WIB). Flashmob Tari Tayub untuk penari dan pengunjung. Dan pertunjukan di Stadium Tirtonadi Blora (19.00-22.00 WIB) Sajian tarian sanggar-sanggar kolaborator," beber Adhi Ardhiansyah.

Target utama Blora Menari selain memperingati Hari Tari Sedunia bertujuan untuk lebih mendekatkan seni tari ke masyarakat luas serta meningkatkan partisipasi dan pendidikan tentang tarian menjaga kebudayaan yang dimiliki dan melestarikannya.

Kegiatan ini tentunya juga diharapkan dapat lebih banyak menarik para wisatawan untuk datang ke Blora.

"Semoga ke depan kegiatan serupa bisa dilaksanakan kembali, dan disupport sama pemerintah. Ini untuk mengaktivasi ruang-ruang publik yang selama ini belim maksimal dan ini kita mandiri namun kolaborasi dengan dinporabudpar, BPH Migas juga teman-teman yang lain," harap Adhi Ardhiansyah.

Sementara itu, Firmansyah, salah satu pengunjung mengaku kegiatan ini sangat positif karena melestarikan kesenian tradisional sekaligus memperkenalkan kepada generasi berikutnya.

"Yang jelas hal ini mampu membangkitkan kepercayaan diri, melestarikan seni budaya serta mengangkat kearifan lokal termasuk kreativitas para seniman itu ditampilkan di sini," terang Firmansyah.

"Sanggar-sanggar bisa hidup, pegiat seni, para pengembang, guru seni berjalan semua, masyarakat juga terhibur, bangga karena putra putri bisa tampil," tambah Firmansyah. (kim)