Berita Blora
Kereta Kelinci di Blora Dilarang Beroperasi di Jalan Raya, Polisi Sebut 3 Faktor Penyebabnya
Kereta kelinci alias mobil odong-odong di Blora kini dilarang untuk beroperasi di jalan raya.
Penulis: ahmad mustakim | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Kereta kelinci alias mobil odong-odong di Blora kini dilarang untuk beroperasi di jalan raya.
Kapolres Blora melalui Kanit Gakkum Satlantas Polres Blora, Ipda Taufiq Suni mengatakan, pihaknya menegaskan untuk melarang kereta kelinci atau odong-odong untuk beroperasi di jalan raya Blora.
Baca juga: Polres Sukoharjo Imbau Masyarakat Tak Gunakan Kereta Kelinci untuk Takbir Keliling
Dirinya juga membeberkan tiga faktor penyebab dilarangnya kereta kelinci ini beroperasi.
"Ada tiga faktor dilarangnya beroperasi kereta kelinci tersebut yaitu tidak memiliki standar keamanan. Lalu, tidak ada jaminan keselamatan bagi penumpang. Dan kendaraan tersebut tidak memenuhi standar kendaraan," jelas Ipda Taufiq Suni kepada tribunmuria.com, Jumat (5/5/2023).
‘’Sudah dijelaskan melalui UU Nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas angkutan jalan (LLAJ) yang menyangkut tentang standar fisik, administrasi kendaaran dan izin trayek,’’ tandas Ipda Taufiq Suni.

Sebelumnya, terjadi insiden kereta kelinci yang mengangkut sekitar 30 orang, terperosok keluar sisi jalan di area Bukit Serut, Desa Singonegoro, Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora, Kamis sore lalu (4/5/2023).
Kecelakaan tersebut mengakibatkan sebagian penumpangnya luka-luka.
Baca juga: Pemkot Semarang Larang Kereta Kelinci Beroperasi di Jalan Raya, Endro Siapkan Penindakan
Diketahui, 2 dari 4 orang luka berat yang hingga saat ini sedang menjalani perawatan di RSUD Dr. R Soetijono Blora.
Akibat dari kejadian tersebut, kereta kelinci dilarang beroperasi di Jalan Raya Blora oleh Polres setempat.
Karena hal ini juga, demi keselamatan masyarakat, pihak kepolisian menegaskan untuk melarang kereta kelinci atau odong-odong untuk beroperasi di jalan raya Blora. (kim)
Gebyar Hardiknas Ditutup, Dindik Blora: Event Bagian dari Alat Ukur Keberhasilan Kurikulum Merdeka |
![]() |
---|
Cerita Supardi, Warga di Tengah Hutan Blora Akhirnya Bisa Pasang Meteran Listrik |
![]() |
---|
230 Calon Duta Wisata Blora Ikut Tes Tertulis, Hanya 32 Orang Yang Masuk Jadi Finalis |
![]() |
---|
Pamerkan Gelar Karya P5 Siswa dan Pementasan Kesenian Ramaikan Gebyar Hardiknas di Blora |
![]() |
---|
Harga Telur Belum Stabil, Kini Tembus Rp 32 Ribu Per Kg, Pedagang di Sarimulyo Blora Batasi Stok |
![]() |
---|