Peringati Hari Asma Sedunia, Hartopo: Jadikan Olahraga Sebagai Kebutuhan

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Peringatan hari asma sedunia di Kabupaten Kudus diselenggarakan dengan senam bersama di Sport Center Balai Jagong Kudus, Minggu (7/5/2023).

Senam bersama tersebut merupakan wujud menjaga kebugaran tubuh.

Dalam senam bersama tersbeut diikuti oleh sejumlah masyarakat, Dinas Kesehatan, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dan Bupati Kudus HM Hartopo.

"Apresiasi dengan adanya kegiatan senam ini sebagai wujud menjaga kebugaran tubuh. Mengingat adanya covid kita terdampak dan tak bisa mengadakan kegiatan semacam ini," kata Hartopo.

Baca juga: Bupati Hartopo: Pemkab kudus Butuh 10 Ribu Pegawai untuk Maksimalkan Pelayanan Kepada Masyarakat

Menurut Hartopo, dengan adanya peringatan hari asma sedunia dapat memberikan pemahaman pada masyarakat bahwa penyakit asma lebih berbahaya dari Covid.

Maka dari itu, perlu adanya antisipasi sedini mungkin.

Salah satunya dengan menjadikan olahraga sebagai kebutuhan dalam kehidupan.

"Asma lebih berbahaya dari covid. Karena ini berkaitan langsung dengan paru. Maka saya imbau agar masyarakat dapat mengantisipasinya dengan menerapkan pola hidup sehat. Jadikan olahraga sebagai kebutuhan, bukan sekedar hobi," kata Hartopo.

Selain menyelenggarakan senam bersama, turut pula disediakan forum konsultasi publik dan medical check up berupa pemeriksaan kesehatan paru.

Untuk itu, Hartopo mempersilahkan bagi masyarakat yang ingin mengikutinya.

"Di sini juga disediakan forum konsultasi kesehatan untuk masyarakat, juga disediakan sarpras pemeriksaan kesehatan paru. Dipersilahkan bagi masyarakat jika ingin periksa kesehatan paru," kata Hartopo.

Dirinya berharap, dengan diselenggarakannya kegiatan semacam ini dapat menjadi motivasi seluruh masyarakat untuk menerapkan hidup yang lebih baik dan sehat.

"Semoga ini menjadi motivasi seluruh masyarakat dalam menjaga kesehatan," kata Hartopo.

Sementara ituKetua PDPI Jawa Tengah, dr. Sofyan Budi Rahardjo, mengatakan, bahwa dalam peringatan hari asma pihaknya selalu melakukan roadshow keliling Jawa Tengah dengan harapan dapat mengumpulkan informasi dan data di lapangan terkait persentase masyarakat yang mengidap penyakit tersebut untuk dilakukan observasi lanjutan.