Guru Berkarya
Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran PPKN
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) merupakan mata pelajaran “inti” dalam kurikulum pendidikan yang berlaku di Indonesia.
Oleh: Dra. Zaetun., Guru SMPN 13 Magelang
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) merupakan mata pelajaran “inti” dalam kurikulum pendidikan yang berlaku di Indonesia. Tujuan fundamental pembelajaran ini adalah untuk membentuk civics inteliegence. Melalui pembelajaran PPKN akan membantu menumbuhkan dan menanamkan rasa nasionalisme dan nilai-nilai moral bangsa bagi pelajar sejak dini. PPKN pada dasarnya adalah belajar tentang keindonesiaan, belajar untuk menjadi manusia yang berkepribadian Indonesia, membangun rasa kebangsaan, dan mencintai tanah air Indonesia.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, PPKN adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Azyumardi Azra (2005) mendefinisikan PPKN sebagai pelajaran/topik bahasan yang mempelajari dan juga mengkaji serta membahas segala sesuatu mengenai pemerintahan, lembaga-lembaga demokrasi, konstitusi, rule of law, hak dan kewajiban warga negara serta demokrasi. Secara substantif, pendidikan kewarganegaraan memiliki tujuan guna membangun karakter bangsa dalam perkembangan di era globalisasi.
Berdasarkan paparan di atas maka menjadi sangat penting untuk mengajarkan PPKN melalui Strategi yang tepat agar tujuan utama dari pembelajaran PPKN bisa tercapai secara optimal. Pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik pembelajaran PPKN adalah saintifik.
Pendekatan saintifik merupakan model pembelajaran yang diterapkan pada kurikulum 2013 dengan menggunakan metode ilmiah dalam kegiatan pembelajarannya. Pendekatan yang berpusat pada siswa atau (student centered approach) ini, bertujuan supaya siswa nantinya mampu memiliki kapabilitas dalam berpikir (thinking skill) kritis, ilmiah, dan analitis.
Model ini dirancang agar peserta didik diberikan ruang untuk bereksplorasi terhadap materi pembelajaran. Mereka pun secara aktif dapat membangun konsep, prinsip serta hukum dengan melalui kegiatan 5M, yaitu mengamati, menanya, mengajukan (hipotesis), menghimpun data dengan beberapa cara dan teknik, menganalisa, serta membuat kesimpulan dan mengomunikasikan konsep atau prinsip yang telah ditemukan.
Melalui model saintifik siswa akan mendapatkan manfaat, seperti mulai bisa menginvestigasi suatu permasalahan, penasaran (curiosity) atau ingin tahu dan juga bisa menyusun konsep dari suatu pengalaman atau pengetahuan belajar yang telah dilakukan. Hal-hal tersebut bisa menjadikan kegiatan belajar menjadi sesuatu yang menyenangkan, bermakna, dan menantang.
Secara lebih rinci keunggulan dari model pembelajaran dengan pendekatan saintifik antara lain: proses pembelajaran lebih terpusat pada siswa sehingga memungkinkan siswa aktif dan kreatif dalam pembelajaran; langkah-langkah pembelajaran melibatkan ketrampilan proses, sains dalam mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip; roses pembelajarannya melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelektual, khususnya ketrampilan berpikir tingkat tinggi siswa; dapat mengembangkan karakter siswa; penilaiannya mencakup semua aspek.
Asumsi tersebut diperkuat oleh pendapat Abidin, Y. (2014) yang menyebutkan keunggulan pendekatan saintifik dalam pembelajaran antara lain sebagai berikut: memandu siswa untuk memecahkan masalah melalui kegiatan perencanaan yang matang, pengumpulan data, analisis data untuk menghasilkan kesimpulan; menuntun siswa berpikir sistemetis, kritis, kreatif, melakukan aktifitas penelitian dan membangun konseptualisasi pengetahuan; membiasakan siswa menanggung resiko pembelajaran; membina kemampuan siswa dalam berargumentasi dan komunikasi; mengembangkan karakter siswa.
Permainan Halang Rintang Tingkatkan Aktivitas Belajar Anak |
![]() |
---|
Simulator Kapal Sebagai Media Pembelajaran pada Mapel Kompas Magnet dan Kompas Gasing |
![]() |
---|
Bercerita Lebih Menyenangkan dengan Shadow Puppet |
![]() |
---|
Bikin Semangat Belajar Membaca dengan Metode SAVI |
![]() |
---|
Modifikasi Permainan Kasti Mampu Meningkatkan Kemampuan Service Bawah Bola voli |
![]() |
---|