Guru Berkarya
Serunya Melakukan Assesmen Formatif Meggunakan Media“Mager”
Assessment formative adalah jenis assessment yang dilakukan secara berkelanjutan selama proses pembelajaran.
Oleh: Nanik Setiowati Ep, S.Pd., Guru Bahasa Inggris, SMKN 1 Pemalang
Assessment formative adalah jenis assessment yang dilakukan secara berkelanjutan selama proses pembelajaran. Tujuannya adalah untuk membantu peserta didik dalam memperbaiki pemahaman dan keterampilan mereka dalam memahami materi pelajaran. Dalam assessment formative, guru memberikan umpan balik secara terus menerus mengenai perkembangan belajar sehingga mereka dapat memperbaiki pemahaman dan keterampilan secara bertahap.
Miskosepsi guru selama ini bahwa assesmen harus dilakukan degan tes tertulis degan mejawab pertayaan untuk megukur sejauhmana pemahaman dan pegetahuan peserta didik terhadap materi yang di bahas.Sebalikya justru guru telah megabaikan kebutuhan peserta didik. Faktanya peserta didik justru merasa tidak Percaya diri mengikuti asesmen, saat guru mengatakan kepada peserta didik " Ok Guys today do the test ya?? Ga kebanyang kan semua peserta didik bengong lalu meggerutu kepada guru ' Ah bosen ibu, mesti kerjakan soal soal lagi kan?" sebagai mapel tersulit, mempelajari Bahasa Inggris merupakan beban bagi peserta didik ditambah lagi mereka memiliki kosakata terbatas.“Tahukah Bapak/Ibu guru bagaimana cara buat asssesmen sesuai kebutuhan & karakteristik peserta didik?, Dengan menggunakan majalah sebagai media dalam pembelajaran hal ini akan sangat berdampak pendapat ini didukung pendapat ahli yang mengatakan bahwa “Majalah merupakan media cetak yang memiliki karakteristik memiliki kedalaman isi yang jauh berbeda dengan surat kabar dan lebih terperinci., lebih mendetaril karena tidak hanya menyajikan cerita atas berbagai kejadian dengan tekanan pada unsur menghibur dan mendidik.” ( Andrian, 1999:3).
Berikut beberapa langkah yang perlu dilakukan guru sebelum memulai projek antara lain:
Pertama, Meyatukan siswa dalam satu kelompok degan ragam minat, hobi dan karakter, melakukan anlisa berdasarkan keutuhan peserta didik melalui wawacara sigkat. Analisa kebutuhan dan karakter peserta didik adalah hal utama utuk menentukan tema setiap kelompok yag akan dibuat.
Kedua, Menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua & peserta didik terkait dengan pelaksanaan asesmen formatif menggunakan media MAGER (Majalah Ajang Gabung rasa dan Energi) berbasis 'Emagz' (Majalah Elektroik) dilakukan melalui group Whatsapp maupun chat pribadi sebelum asesmen formatif dilakukan termasuk langkah persiapan, penentuan, tema, layout serta script.
Ketiga, Pendampingan kepada Peserta didik selama projek berlangsung hingga proses akhir serta mengecek kesiapan mereka dalam megerjakan tugas.
Keempat, Melakukan refleksi. dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyampaikan pendapatnya tentang proses pembuatan secara digitalisasi.
Sejatinya, assesmen formatif harus mejadi bermakna dan berdampak sehigga para peserta didik akan secara madiri megevaluasi capaian belajar materi tertetu & guru memberikan umpan balik sehingga guru akan merasakan perubahan yang lebih baik, serta para orang tua bisa bersikap terbuka akan minat anak & telibat langsung dengan melakukan pendampingan dan pengawasan. Demi efektifitas dan tercapaianya tujuan asesmen formatif berbasis Emagz ini, guru harus mampu mengelola Waktu, agar peserta didik tidak hanya fokus pada tahap awal saja karna waktu akan terbuang sisa –sia. Pendampingan dan Pengawasan terhadap penggunaan Media Digital tetap menjadi fokus guru agar peserta didik tidak menyalahgunakan untuk kegiatan lain di luar tujuan pembelajaran. Tetap berkomunikasi kepada orang tua untuk memberikan pemahaman akan manfaat dan tujuan model pelaksanaan asesmen ini terhadap pembelajaran Bahasa Inggris.