Mayat Dicor di Semarang
Pintu Maaf untuk Husen Sudah Tertutup, Keluarga Irwan Jengkel
Keluarga korban pembunuhan mayat dicor Semarang Irwan Hutagalung (53) sempat membuka pintu maaf ke Husen tersangka pembunuhan.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Keluarga korban pembunuhan mayat dicor Semarang Irwan Hutagalung (53) sempat membuka pintu maaf ke Husen tersangka pembunuhan.
Namun, pintu maaf itu sudah tertutup selepas Husen memberikan pernyataan heboh lantaran mengaku puas membunuh korban ketika diwawancarai wartawan di kantor Polrestabes Semarang, Rabu (10/5).
Perwakilan keluarga Irwan Hutagalung, Tulus Hutagalung mengatakan, dari awal sudah memaafkan Husen tapi saat diwawancarai media tidak tampak ada penyesalan.Hal itu yang membuat pihaknya jengkel.
Terlebih, Husen sempat memberikan pernyataan merasa puas membunuh korban.
"Itu Kami sesalkan, padahal kami manusia biasa bisa saja memaafkan. Namun, semoga dia dihukum seberat-beratnya," katanya kepada Tribunjateng.com di lokasi pembunuhan, Jumat (12/5).
Ia mengungkapkan, semasa hidup korban aktif di kegiatan keluarga Batak.Korban aktif mengikuti arisan bulanan di komunitasnya. Terakhir, korban ikut arisan pada 30 April 2023di Brotosari, Semarang.
"Kami terpukul sekali keadaan ini. Istri beliau lagi sakit. Makanya kasus ini tidak limpahkan ke istirnya takut stroke," bebernya.

Tulus menyebut, korban juga meninggalkan dua anakmasing-masing anak pertama kuliah di Depok, Jawa Barat ambil Keimigrasian Poltekim.Sedangkan anak bungsunya masih kelas tiga SMP.
"Meski sangat terpukul, kami apresiasi kerja polisi.Selajutnya kasus hukum serahkan ke polisi didampingi Pemuda Batak Bersatu (PBB)," jelasnya.
Ketua DPC Pemuda Batak Bersatu (PBB) Kota Semarang, M. Manurung membantah keterangan tersangka dalam konferensi pers di kantor Polrestabes Semarang beberapa hari lalu.
Ia mengaku, sudah mengenal korban sejak kuliah sehingga dapat menyimpulkan korban adalah orang yang baik.
"Kami kenal korban memiliki kepribadian baik. Kami kenal lama, tidak satu dua bulan tapi bertahun-tahun," jelasnya.
Menurutnya, pernyataan dari tersangka adalah bagian dari alibi untuk menghindari jeratan hukuman.Ucapan tersangka dinilai hanya mengalihkan esensi persoalan pembunuhan supaya bisa lepas dari jeratan hukum.
Pun, tersangka dituding berpura-pura menjadi orang gila padahal tampak seperti orang sehat.
"Tentu kita serahkan ke aparat hukum. Untuk diungkap secara jujur dan terang-terangnya.Kami akan memonitor sampai nanti putusan hakim di Pengadilan," bebernya.
Diberitakan sebelumnya, Polrestabes Semarang belum melakukan tes kejiwaan terhadap Muhammad Husen (28) tersangka tunggal pembunuhan mayat dicor Semarang.
Menurut polisi, secara fisik Husen masih tampak sehat. Begitupun keterangan yang diberikan kepada polisi masih konsisten hingga saat Pra-rekontruksi yang dilakukan Jumat (12/5).
"Kondis kejiwaan Husen belum diperiksa," ucap Kanit Resmob Satreskrim Polrestabes Semarang, Iptu Dionisius Yudi Christiano kepada Tribunjateng.com.
Sisi Lain Husen Pelaku Mutilasi dan Mengecor Bosnya, Dikenal Lucu
Sisi lain Muhammad Husen (28) pemutilasi bos galon dan mengecornya ternyata memiliki sisi lain.
Di mata mantan rekan kerja ia dikenal sebagai pribadi yang ramah dengan pelanggan.
Hal tersebut diungkapkan oleh mantan rekan kerja Husen ketika bekerja di Warmindo selama empat bulan, Jessie.
Jessie mengatakan banyak yang tidak percaya mengenai kabar tentang pembunuhan yang dilakukan Husen atau Mas Kuncir, sapaan akrab Husen di Warmindo tersebut.
Jessie mengaku banyak yang mengirimkan pesan ke akun media sosial Warmindo dan akun pribadinya untuk menanyakan kebenaran berita itu.
Lantaran, dikatakan Jessie, tubuh Husen sebelah kiri cacat, terutama tangannya, sehingga banyak yang tidak percaya ketika ada kabar Husen melakukan mutilasi terhadap bosnya.
"Secara fisik agak kurang karena Mas Kuncir tubuh sisi kirinya agak cacat, terutama tangan."
"Sehingga kami kaget dia bisa melakukan tindakan seperti itu," ujarnya, Kamis (11/5/2023), dikutip dari TribunJateng.com.
Jessie menyatakan ia mengenal Husen dan korban yang dibunuh tersebut.
Husen, dikatakan Jessie termasuk seseorang yang lucu tetapi juga pendiam.
Sedangkan korban pembunuhan dikenal cuek.
"Kuncir selain lucu ya pendiam, kalau korban memang cuek," terangnya.
Diungkapkan Jessie juga alasan Husen keluar dari Warmindo karena ia merasa menjadi sasaran amarah bosnya.
"Bukannya bela bos, Kuncir memang salah menangkap saja, bos marahi mungkin maksudnya menasihati," paparnya.
Setalah keluar dari Warmindo, Husen diketahui bekerja di Salatiga sebagai penjaga warung, tetapi tidak lama.
Kemudian pindah tempat kerja lagi di tempatnya sekarang melakukan aksi pembunuhan terhadap bosnya itu, yakni di toko galon AHS Arga Tirta di Mulawarman Raya, Tembalang, Semarang.
Kronologi Pembunuhan Versi Husen
Husen mengungkapkan, ia membunuh bosnya tersebut menunggu hingga bosnya tertidur di toko, Kamis (4/5/2023).
Setelah tertidur, Husen pun mendekati korban dan menghujamkan linggis sepanjang hampir satu meter ke arah pipi kanan korban.
Husen mengaku menusukkan linggis ke pipi kanan dan pelipis kiri korban sebanyak dua kali.
"Saya dua kali tusukan linggis ke pipi kanan dan pelipis kiri korban," ujarnya, dikutip dari TribunJateng.com.
Selanjutnya, Husen melakukan mutilasi kepada tubuh korban sebanyak empat bagian.
Bagian pertama kepala, kedua tangan, dan badan tanpa kepala, serta tangan.
"Saya potong menggunakan pisau dapur," ungkapnya.
Ketika dimutilasi, Husen mengaku bosnya itu masih bernapas karena masih terdengar suara ngorok atau suara terengah-engah.
Potongan tubuh tersebut kemudian dibungkus ke dalam karung warna putih.
"Saya motong tubuh korban di ruang tengah," katanya.
Alasan Husen memilih mengecor tubuh korban di lorong toko karena jarang yang mengakses tempat tersebut.
Husen mengambil semen dan pasir di rumah korban di Perumahan Bukti Agung Nomor 2, Kelurahan Sumurboto, Kecamatan Banyumanik, yang berjarak sekira 3 kilometer dari lokasi kejadian.
Proses pengecoran dilakukan pada Sabtu (6/5/2023) sore.
Lokasi korban dicor ditumpuk barang lainnya seperti bantal supaya tidak kelihatan.
"Bagian kepala dan lengan tidak ditanam, hanya cukup diberi semen dan pasir karena lubang selokan tidak cukup," papar Husen.
Setalah membunuh dan melakukan mutilasi kepada tubuh bosnya itu, Husen kemudian keluar dari toko dan menuju angkringan di sebelah toko.
"Saya minum di situ sampai pukul 04.00, saya sempat cerita ke penjual angkringan saya bunuh bos. Jumat (5/5/2023) saya masuk lagi, saya mulai eksekusi lagi," katanya. (iwn/tribun jateng cetak)
Baca juga: Sisi Lain Husen Pelaku Mutilasi dan Mengecor Bosnya, Punya Cacat dan Dikenal Lucu
Baca juga: Inilah Sosok Jessie Wanita yang Disukai Husen Mas Kuncir Pemutilasi Bos Depot Isi Ulang Semarang
Baca juga: Pernyataan Heboh Husen Usai Memutilasi Bos Galon Bikin Keluarga Tutup Pintu Maaf: Kami Terpukul
Baca juga: Kabar Terbaru! Status Imam Pedagang Angkringan Teman Husen, Ini Kata Polisi
Tak Puas Vonis 20 Tahun Terhadap Husen Pembunuh Bos Galon Semarang, JPU Ajukan Banding |
![]() |
---|
Terancam Hukuman Mati, Husen Pembunuh Bos Air Minum Isi Ulang Mulai Sidang Perdana di PN Semarang |
![]() |
---|
Momen Husen Tersangka Mayat Dicor Semarang Tak Berani Tatap Imam Pedagang Angkringan Tempat Curhat |
![]() |
---|
Psikologis Terlihat Normal, Husen Akan Tetap Mengikuti Tes Kejiwaan Usai Bunuh Bosnya Secara Keji |
![]() |
---|
Pembunuhan Mayat Dicor Semarang Memperagakan 102 Adegan, Husen Membunuh Korban Selepas BAB |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.