Berita Solo

Cegah Gangguan Mental, Pemkot Solo Lalukan Road Show ke Sekolah

Cegah gangguan mental pada anak, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melakukan roadshow ke sejumlah sekolah

Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: muslimah
Pemkot Solo
Wakil Walikota Solo, Teguh Prakosa saat berbincang kepada sisa SMPN 17 Solo, Rabu (17/5/2023) 

TRIBUNJATENG.COM, SOLO – Cegah gangguan mental pada anak, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melakukan roadshow ke sejumlah sekolah.

Road show itu dilakukan di tiga SMPN pada Senin sampai Rabu (15-17/5/2023), yakni SMPN 6 Solo, SMPN 15 Solo, dan SMPN 17 Solo.

Dalam road show ini disampaikannya tentang kesehatan mental yang diyakini dapat mencegah stunting. Wakil Wali (Wawali) Kota Solo, Teguh Prakosa turun langsung memberikan pesan kepada anak-anak.

Teguh memberikan pesan kepada anak-anak untuk membangun karakter di SMPN 17 Solo pada Rabu (17/5/2023) lalu.

Dalam kesempatan itu, Wawali Teguh berinteraksi bersama anak-anak sebelum peserta didik mendapatkan materi dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Solo.

Ia berpesan kepada anak-anak bahwa untuk mewujudkan Indonesia emas dalam mencetak generasi berpotensi, tidak hanya dilakukan dari sisi kemampuan akademik, tetapi juga diawali dari kesehatan lingkungan dan mental.

"Saya berpesan pada anak-anak untuk mengantungkan cita-cita setinggi langit, tidak ada kata terlambat, karena jika cita-cita dan harapan tidak tercapai bukan berarti tidak ada harapan," ungkapnya.

Ia melanjutkan dalam meraih cita-cita kuncinya adalah bersabar dan berjuang, tidak ada kesuksesan tanpa perjuangan dan kerja keras.

Sementara itu, Kepala DP3AP2KB Kota Surakarta Purwanti menjelaskan roadshow ke sejumlah sekolah tentang kesehatan mental merupakan bagian dari pencegahan stunting yang menyasar para remaja di Kota
Bengawan.

"Kesehatan mental adalah bagian untuk mewujudkan generasi berkualitas. Kami sudah melakukan program ini sejak tahun kemarin," kata Purwanti.

Dia mengatakan para peserta mendapatkan materi dari psikolog serta DP3AP2KB Kota Surakarta.

Pemateri menjelaskan pentingnya kesehatan tidak hanya kesehatan fisik atau jasmani namun juga kesehatan mental dan sosial bagi usia remaja.

"Hasil riset kesehatan dasar, sebanyak 5 persen sampai 9 persen anak mengalami gangguan mental. Jangan sampai anak-anak ini sampai depresi dan terkena gangguan mental," harapnya.

Ia mengarahkan agar anak-anak nantinya bisa mencurahkan isi hati mengenai masalah kepada teman sebaya supaya masalah
yang dihadapi tidak bertambah berat.

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi anak-anak yang takut atau sungkan bercerita dengan guru.

Ia mengatakan, selama ini guru Bimbingan Penyuluh (BP) dalam tanda kutip guru ditakuti siswa-siswi. Stigma bahwa siswa masuk ruang BP seolah anak bermasalah.

Selain meluruskan cara pandang yang salah, Pemkot Solo mengajak forum anak di setiap sekolah aktif untuk mebantu teman sebaya. (uti)

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved