Dosen IT Telkom Purwokerto Berhasil Mendapatkan Hibah Matching Fund Kedaireka 2023

TRIBUNJATENG.COM - Tiga tim Dosen IT Telkom Purwokerto berhasil mendapatkan Hibah Matching Fund Kedaireka tahun 2023 dari Kemendikbud Ristek. Pada program ini, IT Telkom Purwokerto mendapatkan total dana Rp 741.782.606 dari 3 proposal yang lolos. 

Matching Fund merupakan bentuk dukungan dari Kemendikbud Ristek untuk penciptaan kolaborasi antara Perguruan Tinggi dengan Industri. Matching Fund menjadi salah satu nilai tambah terbentuknya kolaborasi antara dua pihak melalui platform Kedaireka. 

Ketiga kelompok dosen menjalin kerjasama dengan mitra dalam rangka pemanfaatan teknologi dan budaya yang manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat, diantaranya :

Arief Rais Bahtiar, S.Kom., M.Kom dan tim membuat Platform Si Cantik Bangsa (Sistem Pencatatan Partisipasi dan Kesetaraan dalam Pembangunan Desa) di Kabupaten Kebumen. Platform ini menampung seluruh kegiatan kader WANI LEmPER sebagai penerima manfaat dalam pelaporan kegiatan Desa sehingga Dinas PMD mampu melakukan monitoring partisipasi Wanita dalam pembangunan Desa dengan efisien dan realtime.

Yulinda Uswatun Kasanah, S.T., M.Sc dan tim melakukan pemanfaatan teknologi untuk mengatasi beban operasional yang tinggi yang dialami pengusaha maupun konsumen. Teknologi yang dikembangkan mengintegrasikan konsep rute distribusi optimal dan tracking system.

Riri Irma Suryani, S.Sn., M.Sn. dan tim membuat program Creative Placemaking yang mengaktivasi tempat bersejarah dengan beberapa kegiatan seperti: mini workshop, relaxing picnic, creative market dan walking tour ke tempat-tempat bersejarah Purwokerto. BIORAMA menjadi projek pertama yang dibuat sebagai alternatif solusi wisata sejarah kota Purwokerto yang dilaksanakan setiap bulan di Gedung Bakorwil Purwokerto.

Para penerima Hibah telah melalui proses seleksi berdasarkan proposal yang diajukan. Setelah lolos seleksi administrasi, mereka mengikuti pitching atau presentasi bersama dengan mitranya kepada tim Kedaireka Kemendikbud. 

Kolaborasi antara Perguruan tinggi dengan DUDI ini diharapkan akan mendorong terbentuknya ekosistem Merdeka Belajar – Kampus Merdeka, dimana sinergi ini bisa menciptakan beragam inovasi untuk menyelesaikan permasalahan nyata di lapangan atau berkontribusi terhadap implementasi kebijakan strategis nasional.

Salah satu penerima Matching Fund, Riri Irma Suryani menyampaikan dalam kegiatan Matching Fund ini menjadi tantangan dunia pendidikan untuk berkolaborasi dengan dunia industri. Tidak hanya dosen, mahasiswa pun juga ikut terlibat dalam merasakan atmosfer dunia industri secara nyata. Sehingga harapan ke depan, ketika mahasiswa lulus bisa langsung beradaptasi dengan dunia industri.

“Berharap kegiatan ini dapat kami jalankan dengan lancar sehingga berperan dalam peningkatan ekosistem kreatif kota Purwokerto serta pengembangan Sejarah Kota Purwokerto itu sendiri, dengan melakukan aktivasi ruang pada bangunan-bangunan bersejarah Purwokerto” Imbuh Riri.

Sementara itu, Koordinator program Matching Fund Kedaireka IT Telkom Purwokerto, Muhammad Lulu Latief Usman mengatakan program ini dapat menjadi wadah bagi Dosen untuk dapat mengimplementasikan inovasi-inovasi kepada mitra sehingga dapat memiliki dampak positif di masyarakat. Sedangkan bagi mahasiswa juga dapat menjadi pembelajaran baru dalam mengembangkan.

“Harapan saya program dapat mempererat jalinan Kerjasama antara ITTP dengan berbagai Pihak yang terlibat dalam kedaireka”, harap Lulu (*)