Guru Berkarya

Desain Pembelajaran Interaktif Bahasa Jawa dengan Panggung Boneka

Sebagai salah satu negara yang memiliki keberagaman, Indonesia menjadi cerminan kedamaian dan tingginya tingkat toleransi.

Editor: galih permadi
IST
Endang Palupi, S.S., Guru SMPN 1 Mojolaban Kabupaten Sukoharjo 

Oleh: Endang Palupi, S.S., Guru SMPN 1 Mojolaban Kabupaten Sukoharjo

Sebagai salah satu negara yang memiliki keberagaman, Indonesia menjadi cerminan kedamaian dan tingginya tingkat toleransi. Keragaman yang ada di Indonesia terdiri dari banyak macam perbedaaan. Perbedaan itu  berupa perbedaan kepercayaan, adat istiadat, suku, budaya, dan kebiasaan hidup sehari-hari serta penggunaan bahasa. Penggunaan bahasa terutama bahsa jawa menjadi sesuatu yang penting dalam interaksi. Oleh karena itu, salah satu keragaman berupa bahasa khususnya bahasa jawa menjadi muatan kurikulum pembelajaran di sekolah. Pemahaman bahasa jawa ini tidak akan dipahami dan dipunyai jika tidak dibiasakan sejak dini. Implementasi dari bahasa jawa dapat diwujudkan salah satunya dengan memahaminya dan menerapkannya dalam proses pembelajaran. isi cerita legenda adalah kompetensi dasar bahasa jawa sekaligus materi yang harus disampaikan kepada siswa kelas delapan SMPN 1 Mojolaban Kabupaten Sukoharjo. Setelah memelajari materi ini, siswa diharapkan mampu menerapkan sikap rukun dalam kehidupan sehari-hari, baik di keluarga, sekolah, maupun di masyarakat.

Fakta yang terjadi di SMPN 1 Mojolaban Kabupaten Sukoharjo adalah siswa merasa jenuh dengan cara konvensional seperti ceramah dan penugasan. Siswa di sekolah biasanya lebih menyukai visualisasi. Mereka akan lebih tertarik dengan hal-hal yang benar-benar mereka lihat dibandingkan dengan hal yang harus mereka bayangkan saja. Imbas dari kurangnya kreatifitas guru dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) yaitu rendahnya respon siswa.

Untuk mengatasi kejenuhan dan rendahnya respon siswa tersebut, guru haruslah mengupayakan inovasi-inovasi yang dapat meningkatkan minat belajar siswa. Panggung boneka adalah solusi yang tepat untuk menciptakan pembelajaran efektif yang menyenangkan dan disukai oleh anak usia sekolah dasar. Media ini akan menciptakan pembelajaran interaktif yang tidak hanya melibatkan guru saja namun juga siswa. Shohibul (2014:72) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran interaktif adalah suatu cara atau teknik pembelajaran yang digunakan guru pada saat menyajikan bahan pelajaran. Guru sebagai pemeran utama dalam menciptakan situasi interaktif yang edukatif, yaitu interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan dengan sumber pembelajaran dalam menunjang tercapainya tujuan belajar.

Salah satu strategi interaktif yang dapat ditampilkan dalam proses pembelajaran adalah panggung boneka. Pada materi isi cerita legenda, panggung boneka disetting dengan adat istiadat yang ada di Indonesia. Boneka-boneka tersebut dibuat dengan menggambarkan tokoh yang sesuai dengan alur cerita legenda. Keragaman dan perbedaan yang ada terangkum dalam satu alur yang menggambarkan dari isi cerita legenda. Penerapan panggung boneka dalam materi isi cerita legenda dilakukan dalam berberapa langkah sebagai berikut; pertama guru harus menyiapkan boneka dengan macam-macam pakaian sesuai dengan cerita legenda. Guru membuat panggung yang akan digunakan untuk bermain peran dengan boneka yang telah dibuat. Jika panggung sudah siap, guru mengondisikan siswa agar memerhatikan. Kedua, guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Ketiga, guru mulai bercerita tentang materi dan pentingnya isi cerita legenda. Selesai bercerita, guru mempersilakan siswa yang ingin mencoba bermain boneka panggung. Keempat, guru memberi penguatan pada siswa. Terakhir, guru bersama siswa melakukan evaluasi.

Penggunaan panggung boneka pembelajaran Bahasa Jawa pada materi cerita legenda di SMPN 1 Mojolaban Kabupaten Sukoharjo menciptakan pembelajaran interaktif. Media ini dapat meningkatkan minat belajar siswa. Suasana pembelajaran menjadi menyenangkan dan kondusif sehingga kelas menjadi nyaman dan siswa lebih mudah memahami pentingnya mengetahui isi cerita legenda. Selain itu, belajar menjadi hal yang paling ditunggu-tunggu oleh siswa di sekolah.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved