Melatih Hidup Sederhana dan Ikhlas Beramal melalui Training Methode

Miskam, S.Pd.I

SDN Kalangsono 01 Banyuputih Kabupaten Batang

Melatih Hidup Sederhana dan Ikhlas Beramal melalui Training Methode

Tolak ukur dari kemajuan bangsa adalah kemajuan pendidikan termasuk pendidikan agama. Pendidikan membutuhkan dukungan dari berbagai stakholder dalam sebuah rangkaian keterikatan atau simbiosis mutualisme. Salah satu unsur terpenting dari pendidikan adalah proses pembelajaran. Akan tetapi, proses pembelajaran juga tidak akan dapat berjalan secara otomatis tanpa keterlibatan dari berbagai faktor, seperti guru, anak didik, sarana pembelajaran dan teknis pembelajaran. Keberhasilan dari proses pembelajaran dan keberhasilan seluruh komponen sekolah dalam memberikan pengalaman belajar adalah anak didik yang berkualitas dan memiliki akhlak yang terpuji. Keberhasilan itu menjadi cita-cita setiap anak didik yang memiliki motivasi dan semangat dalam kegiatan belajar, sehingga muncul kebanggaan bagi dirinya akan tetapi tidak menimbulkan sikap sombong. Salah satu indikator keberhasilan anak didik dalam proses pembelajaran adalah dengan mendapatkan hasil belajar yang baik. Dapat dikatakan bahwa keberhasilan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran akan tercermin dari hasil belajar yang akan dicapai anak didik termasuk proses pembelajaran yang dilaksanakan sepertia yang terjadi di SDN Kalangsono 01 Banyuputih Kabupaten Batang. Artinya, semakin baik pelaksanaan pembelajaran maka hasil belajar anak didik juga akan semakin baik begitu juga sebaliknya. Keberhasilan proses pembelajaran guru juga tergantung metode pembelajaran yang digunakan. Oleh karena itu, guru harus cerdas dan cermat memilih metode pembelajaran terutama dalam proses pembelajaran termasuk pada saat menyampaikan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAI-BP) kelas lima materi perilaku hidup sederhana dan ikhlas beramal.

Pemilihan metode pembelajaran harus menekankan pada penyesuaian terhadap materi yang akan disampaikan. Metode seharusnya sudah dipersiapkan pada saat guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada awal tahun pelajaran. Metode termasuk salah satu tonggak dalam perencanaan dan proses pembelajaran dan akan mempengaruhi hasil belajar. Saekhu (2014:72) mengungkapkan bahwa metode pembelajaran merupakan langkah oprasional dari strategi pembelajaran yang dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran juga dikatakan sebagai sebuah cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajaran yang berbeda dibawah kondisi yang berbeda. Penggunaan metode pembelajaran sangat diperlukan andil yang diberikan anak didik dalam proses pembelajaran. Anak didik diberikan kesempatan untuk mempelajari dan terjun secara aktif dalam proses pembelajaran.Salah satu metode pembelajaran yang melibatkan anak didik aktif adalah metode latihan atau training methode.

Metode latihan di sebut juga sebagai metode training, karena metode ini di lakukan dengan melatih keterampilan atau soft skill anak didik dengan cara membuat, merancang, atau memanfaatkan sesuatu. Anak didik di berikan kesempatan untuk membuat kriteria dan tatacara hidup sederhana dan ikhlas beramal. Anak didik juga membuat cerita tentang pola hidup sederhana dan ikhlas beramal. Pada proses pembelajaran tersebut anak didik dilatih berkarya sesuai dengan kelompok diskusi, referensi, kreasi dan inovasi. Anak didik diajak untuk mengelola dan mericycle barang-barang tidak terpakai menjadi media pembelajaran. Kerjasama, diskusi dan praktek pembelajaran membuat anak didik bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar. Anak didik nampak serius dan fokus mengikuti setiap tahapan praktek pembelajaran meskipun sesekali nampak ekspresi diam dan menghayati cerita yang disampaikan oleh anak didik yang lain. (*)

Mapel : PAI