Kisah Arifin Pengusaha Air Isi Ulang Berjuang di Tengah Banjir Rob Semarang

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - BMKG Maritim Tanjung Mas Semarang memprediksi  banjir rob masih mengancam pesisir Semarang hingga akhir Mei ini. 

Wilayah paling terasa akibat dampak perubahan iklim tersebut berada di Kampung Tambakrejo , RW 16 Kelurahan Tanjung Mas, Semarang Utara.

Para warga di lingkungan tersebut tak bisa berbuat banyak meski denyut kehidupan mereka terganggu akibat bencana ini.

Baca juga: Sebulan Direndam Rob. Warga Tambakrejo Semarang Capek Disurvei Terus

Pemilik usaha isi ulang air galon, Arifin, mengaku, usaha isi ulang air galonnya terganggu akibat banjir rob. 

Ia biasanya bisa lancar seharian mengirim galon air pesanan pelanggan dengan mudah.

Adanya rob, kata dia, harus menunda pengiriman menunggu air rob surut. 

"Usaha saya kecil kalau gini terus-terusan ya resah," ungkapnya,Kamis (25/5/2023).

Di samping itu, banjir rob merusak motor yang digunakan untuk mengirim isi ulang air ke pelanggan.

Kerusakan tersebut sebenarnya tak sebanding dengan keuntungan dari pengiriman galon.

"Sebenarnya lebih banyak ruginya misal rob terus, motornya macet untung tak seberapa," paparnya.

Arifin juga merupakan Ketua RT 1 RW 16 di Kelurahan Tanjung Mas, Semarang Utara.

Pengakuannya, ada 110 KK yang menghuni 80 rumah di wilayah RT-nya. 

Rumah warganya mayoritas sudah ditinggikan sehingga tak digenangi air rob. 

Tinggal enam rumah warga yang rawan tergenang lantaran masih belum ditinggikan.