Breaking News:

Berita Solo

Fakta Baru Viral Dugaan KDRT oleh Oknum Dosen, Kejadian Lama Sebelum BW Jadi Dosen UNS

Dugaan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dilakukan BW, dosen FKIP UNS terhadap istrinya R ternyata dilakukan BW jauh sebelum menjadi dosen UNS

Editor: muslimah
tribunjateng/grafis/bram kusuma
Ilustrasi penganiayaan 

TRIBUNJATENG.COM - Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS Dr Mardiyana meminta pemilik akun Twitter @wonderdyn untuk meminta maaf secara tertulis dan terbuka kepada Rektor UNS.

Dugaan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dilakukan BW, dosen FKIP UNS terhadap istrinya R ternyata dilakukan BW jauh sebelum menjadi dosen di UNS.

Dalam rilis yang diterima Tribunjateng.com, Dekan FKIP UNS, Mardiyana merespon postingan viral di Twitter pada (24/5/2023) lalu.

"Kami meminta kepada pemilik akun DiniDyana @wonderdyn meminta maaf secara tertulis dan terbuka kepada Rektor UNS karena telah menyebabkan terjadinya mispersepsi yang sangat merugikan nama baik FKIP UNS," kata Mardiyana, Jumat (26/5/2023).

Baca juga: Dosen UNS Lakukan KDRT, Gibran Minta Segera Lapor

Baca juga: Senyum Mario Dandy saat Minta Maaf Sudah Aniaya David Ozora, Sikapnya Jadi Sprotan

Ia menyampaikan pihaknya telah melakukan klarifikasi terhadap pihak-pihak yang diduga mengalami peristiwa tersebut pada Kamis (25/5/2023).

Mardiyana mengatakan dalam postingan tersebut terdapat tiga foto R yang terdiri satu foto wajah berdarah-darah, dua foto leher memar atau lecet, tiga foto tangan memar atau lecet.

Tidak hanya foto, dalam postingan Twitter itu juga disertai narasi seolah-olah telah terjadi dugaan KDRT terjadi di lingkungan FKIP UNS.

Bahwa postingan foto dan narasi tersebut, kata Mardiyana sangat menyesatkan dan menyebabkan terjadinya mispersepsi yang merugikan nama baik UNS khususnya FKIP.

"Karena menyertakan foto wajah berdarah-darah luka parah. Padahal foto tersebut bukan merupakan akibat peristiwa yang terjadi di FKIP UNS, namun terjadi pada 2017 jauh sebelum BW bekerja di FKIP UNS mulai tahun 2021," terang Mardiyana.

Dalam klarifikasi yang dilakukan kemarin, Mardiyana mengatakan BW telah membantah foto 2 leher memar atau lecet dan tangan memar atau lecet merupakan dari kekerasan di lingkungan FKIP UNS.

"Bahwa hasil klarifikasi terhadap pihak-pihak yang diduga mengetahui peristiwa tersebut menyatakan tidak ada yang melihat langsung peristiwa kekerasan fisik yang dilakukan BW terhadap R," imbuh Mardiyana. Kendati demikian, terhadap dugaan KDRT oleh BW terhadap istrinya R, pihak UNS menyerahkan sepenuhnya kepada hukum yang berlaku. (uti)

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved