Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Motif Pembunuhan Mahasiswi Ubaya, Tewas Dibunuh Pacar Sudah Beristri, Korban Marah Mobil Digadaikan

Marah mobilnya digadaikan pacar yang sudah beristri, Mahasiswi Universitas Surabaya (Ubaya), Angelina Natania (22) tewas dibunuh.

|
Editor: raka f pujangga
istimewa
Angeline Nathania, mahasiswi Ubaya yang dibunuh guru les musiknya, lalu jasadnya dimasukkan koper dan dibuang di jurang Cangar, Mojokerto. 

TRIBUNJATENG.COM, SURABAYA - Sebelum tewas, Mahasiswi Universitas Surabaya (Ubaya), Angelina Natania (22) berpamitan kepada orang tuanya untuk mengikuti ujian di kampusnya.

Ibu korban, Ana Mariani (64) mengatakan, putrinya berpamitan karena ada sedang Ujian Tengah Semester (UTS) pada Rabu (3/5/2023).

Namun setelah itu keluarga tak pernah bertemu lagi dan ditemukan tewas dalam koper di kawasan Gajah Mungkur, Cangar, Pacet, Kabupaten Mojokerto, Rabu (7/6/2023).

Baca juga: Mayat Mahasiswi Ditemukan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan Pernah Jadi Guru Gitar Korban

Ibu korban, Ana Mariani (64) mengatakan, putrinya tersebut berpamitan kepadanya untuk pergi ke kampus, karena ada sedang Ujian Tengah Semester (UTS) pada Rabu (3/5/2023).

"Ma aku ada kuliah, ada ujian satu mata kuliah," kata Ana, menirukan korban yang berpamitan, Jumat (9/6/2023).

Pada awalnya, Ana berpikiran Angelina akan pulang ke rumah lebih cepat, sebab hanya menjalani ujian, tidak ada perkuliahan.

Namun, korban tak kunjung memberikan kabar hingga malam hari.

"Perkiraan saya siang sudah pulang, tapi kok enggak pulang-pulang. Saya pikir masih ada tugas kelompok," ucapnya.

Bahkan, kata Ana, anak perempuannya sama sekali tidak merespons telepon maupun pesan yang dikirimkanya.

Akhirnya, dia pun melaporkan hilangnya AN ke Polrestabes Surabaya, Jumat (5/5/2023).

"Iya karena orang dewasa kalau hilang 2x24 jam, tanggal 5 lapornya. Tapi hilangnya tanggal 3, karena anak ini enggak kebiasaan enggak pamit kalau kemana-mana," jelasnya.

Hingga akhirnya, ada mahasiswi Ubaya yang mengaku melihat korban dan tersangka Rochmat Bagus Apriatma (41) di sebuah apartemen di daerah Surabaya Timur.

Lalu, keluarga korban mengajak mantan guru musik korban tersebut bertemu di wilayah Penjaringan.

Keluarga bertanya keberadaan korban.

Akan tetapi, tersangka ketika itu mengaku tidak mengetahui keberadaan korban.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved